Ia dengan tegas mengatakan bahwa dirinya tidak bisa memecat para ASN itu, tetapi Tri Rismaharini sesumbar bisa memindahkannya ke Papua. "Saya nggak bisa pecat orang, tapi saya bisa pindahin ke Papua," tegasnya.
Sementara itu, ucapan Tri Rismaharini tersebut langsung telah menyita perhatian banyak pihak termasuk Aktivis HAM, Veronica Koman. Melalui akun Twitter pribadinya, Veronica Koman mengaku bahwa ia tidak kaget tatkala mendengar ucapan Tri Rismaharini itu.
Baca Juga: Contoh Naskah Khutbah Idul Adha dengan Tema Teladan Ikhtiar dan Tawakal Nabi Ibrahim bagi Keluarga
Menurut Veronica Koman, sejak dulu Tri Rismaharini dikatakannya memang selalu rasis terhadap saudara-saudara di Papua. "Ga kaget. Bu Risma emang rasis sama Papua kok," kata Veronica Koman.
Seraya ingin membuktikan bahwa Mensos Risma memang rasis sejak dulu, Veronica Koman pun mengingatkan kejadian pada akhir tahun 2018 lalu, saat Tri Rismaharini masih menjabat Wali Kota Surabaya.
Menurut Veronica Koman, saat itu Tri Rismaharini bersama Polri dan TNI telah bertindak rasis dengan mengeluarkan seratus lebih mahasiswa Papua dari kota Surabaya.
Baca Juga: Keutamaan Puasa Tarwiyah dan Arafah, Ini Amalan yang Disunnahkan pada 10 Hari Pertama Dzulhijjah
Hal itu dikatakan Veronica Koman sebagai salah satu syarat lepasnya 233 mahasiswa Papua yang ditangkap massal oleh pihak kepolisian.
"2 Desember 2018: jajaran Bu Risma bersama Polri dan TNI mengeluarkan paksa seratus lebih mahasiswa Papua dari Kota Surabaya sebagai syarat lepasnya 233 mahasiswa Papua yang ditangkap massal," pungkasnya.***