Melalui webinar tersebut, maka dapat mengetahui update terkini mengenai penyebaran virus Covid-19 dan cara pencegahannya dari sumber yang terpercaya.
Mengingat masih banyak masyarakat Indonesia yang mempercayai dan menyebarkan pesan berantai yang mengandung informasi salah atau hoaks.
Lebih jauh, penyebaran dari virus Covid-19 telah memakan banyak korban, namun hoaks yang ada juga menyebar di channel atau akses informasi yang paling dekat dengan masyarakat, salah satunya media sosial.
Selain melaksanakan webinar kesehatan, ketiga BUMN HJS tersebut, juga telah melakukan vaksinasi kepada pegawai dan orang tua yang merupakan kelompok prioritas di sentra vaksinasi yang tersebar di kota-kota Indonesia.
"Penyebaran virus Covid-19 di gelombang kedua ini terasa berbeda dari gelombang pertama. Lebih banyak korban dan rasanya sangat cepat. Vaksinasi tanpa penerapan protokol kesehatan atau sebaliknya bisa berakibat fatal. Jangan lupa pakai masker, jaga jarak, cuci tangan, jaga kesehatan dan vaksinasi," terang Direktur Utama PT Surveyor Indonesia (Persero) M. Haris Witjaksono dalam kesempatan tersebut.
Seperti diketahui penyebaran birus Covid-19 di Indonesia kini memasuki gelombang kedua dengan angka kematian yang meningkat signifikan setiap harinya. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya mutasi virus.
Mutasi virus merupakan respons dari virus Covid-19 untuk bertahan hidup, seperti yang dilakukan makhluk hidup lainnya dengan menyesuaikan diri pada lingkungan atau alam sekitar.
Namun mutasi virus yang menjadi penyebab utama cepatnya penyebaran virus Covid-19. Karena mutasi ini menyebabkan virus lebih mudah menempel pada reseptor sel di saluran pernapasan dan pada organ tubuh yang menyebabkan lebih mudah terjadi peradangan, terutama saluran pernafasan.
"Faktor utama penyebaran mutasi-mutasi virus corona ini adalah pergerakan manusia tanpa memperhatikan protokol kesehatan. Jadi kombinasi pergerakan manusia dengan varian baru menyebabkan angka kematian yang sangat signifikan," dr. Donny yang menjadi narasumber pada webinar kesehatan tersebut.