AHY Disandingkan dengan Puan Maharani hingga Cak Imin Dituding Pasang Baliho, Demokrat Protes!

- 5 Agustus 2021, 14:58 WIB
Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra. /Pikiran Rakyat/Amir Faisol
Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra. /Pikiran Rakyat/Amir Faisol /

GALAMEDIA - Ketua Badan Komunikasi Strategis (Bakomstra) DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra protes, Ketua Umumnya Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) disandingkan dengan Puan Maharani hingga Muhaimin Iskandar atau Cak Imin disebut memasang baliho raksasa.

Tudingan itu datang dari pengamat Abdillah Toha yang menyindir tokoh-tokoh politik termasuk AHY yang gencar memasang baliho raksasa padahal Pilpres masih tiga tahun lagi.

"Halo Puan, Erlangga, Muhaimin, AHY, apa tidak risih dan malu memajang gambar diri besar-besar di sekujur Indonesia bersaing untuk Pilpres yang masih 3 tahun lagi?," demikian cuit Abdillah Toha Kamis, 5 Agustus 2021.

Soalnya kata Abdillah Toha, saat ini rakyat justru sedang berjuang mengatasi pandemi dan alangkah lebih baik anggaran baliho digunakan untuk membantu rakyat.

Baca Juga: Waduh! Dinar Candy Terancam 10 Tahun Penjara, dan Bisa Dijerat Pasal Berlapis

"Ketika rakyat sedang bergulat atasi pandemi dan kehidupan sehari-hari? kenapa tak gunakan uang baliho itu untuk bantu rakyat saja?" katanya.

Tak terima dengan tudingan itu, Herzaky mengungkapkan bahwa kritik Abdillah Toha salah alamat.

Selama ini kata dia, AHY tidak pernah memasang baliho. Kalaupun memasang baliho, itu bukan terkait Pilpres melainkan melawan 'begal partai' yakni Moeldoko.

"Dengan segala hormat, kritik bapak salah alamat," kata Herzaky dalam cuitannya.

Pertama, Mas @AgusYudhoyono tdk ada pasang2 baliho sejak lama. Kedua, baliho yg msh ada saat ini bkn krn pilpres, tp krn lawan begal politik KSP-nya Pak @jokowi, Moeldoko cs, yg mengaku Ketum @PDemokrat secara ilegal," sambungnya.

Herzaky menambahkan bahwa kritik tersebut lebih cocok disampaikan kepada Prsiden Joko Widodo (Jokowi) atau Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan.

"Mgkn kritik Bapak lebih pas ke Pak Presiden @jokowi atau Bapak @kemenkomarves agar tegur KSP Moeldoko yg jd begal politik krn usaha ambil paksa @PDemokrat oleh Moeldoko cs itu ganggu konsentrasi kader kami yg sedang fokus bantu rakyat sejak pandemi di Maret 2020," bebernya.

Baca Juga: Pemerintah Ngotot Ingin Cat Pesawat Kepresidenan, Muhammadiyah Pasang Badan Bela Rakyat: Langkah Absurd!

Selain itu kata Herzaky, isi baliho yang selama ini dipasang oleh Partai Demokrat adalah penegasan sebagai partai yang nasionalis dan religius sebab pernah difitnah disusupi aliran radikal.

"Ketiga, isi baliho jg tegaskan @PDemokrat konsisten sebagai partai nasionalis religius krn sempat difitnah KSP Moeldoko cs disusupi aliran radikal. Keempat, baliho itu dibuat oleh kader2 yg meminta desain ke Pusat, sebagai bentuk perlawanan mereka ke Moeldoko cs." pungkasnya.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x