Atalia : Percepatan Vaksin di Jawa Barat Tantangannya Berat

- 6 Agustus 2021, 21:35 WIB
Wakil Ketua Satgas Percepatan Vaksinasi Jabar Atalia Praratya Ridwan Kamil saat meninjau vaksinasi massal di GOR Volly si Jalak Harupat, Soreang, Kabupaten Bandung, Jumat, 6 Agustus 2021./Foto: Yana/Biro Adpim Jabar
Wakil Ketua Satgas Percepatan Vaksinasi Jabar Atalia Praratya Ridwan Kamil saat meninjau vaksinasi massal di GOR Volly si Jalak Harupat, Soreang, Kabupaten Bandung, Jumat, 6 Agustus 2021./Foto: Yana/Biro Adpim Jabar /

"Harapannya dari sekarang akan dilakukan hal yang sama karena di setiap titik itu ada 56 ribu vaksin yang akan diberikan dikalikan dua (dosis vaksin)," kata Atalia.

Baca Juga: Presiden Jokowi Mau Generasi Muda Tertarik Jadi Petani: Profesi yang Menjanjikan

Vaksinasi massal di Jabar sudah menggunakan pelayanan digital. Pelayanan digital ini bahkan dilakukan dari mulai pendaftaran, skrining, hingga pemberian sertifikat vaksin.

"Yang menarik vaksin di tempat ini paperless, sangat meminimalisasi penggunaan kertas jadi dimulai dari mereka mendaftar, mereka mengantre seperti apa. Bahkan pada saat dilakukan skrining tanpa menggunakan kertas," kata Atalia.

"Dari situ mereka terus sampai pada akhirnya mereka menunggu setelah menunggu setelah divaksin tanpa kertas. Informasi mengenai mereka sudah selesai istilah sudah lulus dilakukan vaksin itu juga tanpa kertas dikirimkan melalui WhatsApp masing-masing," sebutnya.

Jabar masih berjuang untuk meningkatkan cakupan vaksinasi dan menjadi provinsi fokus Pemerintah Pusat bersama DKI Jakarta dan Banten.

Pertengahan Juni cakupan vaksinasi Jabar tercatat masih 12 persen, tapi dengan berbagai upaya percepatan kini cakupannya sudah meningkat.

Baca Juga: Barcelona Melepas Messi, Joan Laporta: Klub Ini Usianya Lebih dari 100 Tahun dan di Atas Segalanya

Jabar sendiri saat ini telah mulai melakukan vaksinasi dosis ketiga sebagai penguat (booster) bagi para tenaga kesehatan yang dulu mendapat giliran pertama divaksin.

Data Pikobar per 2 Agustus 2021, dosis pertama 16,52 persen, dosis kedua 7,72 persen, dosis ketiga 0,01 persen.

Halaman:

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah