Tokoh Tionghoa Berharap Ade Armando Belajar dari Suspend Akunnya: Bangsa Butuh Pemersatu Bukan Pemecah

- 8 Agustus 2021, 21:21 WIB
Lieus Sungkarisman
Lieus Sungkarisman /instagram/

GALAMEDIA – Akun media sosial Twitter dosen Universitas Indonesia (UI), Ade Armando tiba-tiba menghilang sejak Sabtu, 7 Agustus 2021 hingga saat ini.

Menurut penelusuran Galamedia, akun Twitter @adearmando1 mengalami penangguhan alias di-suspend oleh tim Twitter.

“Account suspended. Twitter suspends accounts which violate the Twitter Rules,” tulis Twitter pada halaman profil Ade Armando, Minggu, 8 Agustus 2021.

Tokoh Tionghoa, Lieus Sungkharisma lantas menilai, suspend ini merupakan pelajaran bagi Armando untuk segera sadar bahwa komunikasi yang dia bangun selama ini tidak sehat bagi kehidupan bangsa dan negara.

Sebagai seorang dosen bergelar doktor serta tokoh ternama, Lieus melanjutkan, Armando seharusnya tahu apa yang dia lakukan selama ini berpeluang disalahpahami dan bisa menghancurkan kerukunan hidup antar umat beragama.

Baca Juga: Netizen Kembali Ramai-ramai Serukan 'Tenggelamkan Partai Demokrat', Kadernya Malah 'Nantangin'

“Pernyataaan-pernyataannya berpeluang disalahpahami dan bisa menghancurkan kerukunan hidup antar umat beragama,” katanya kepada wartawan, Minggu, 8 Agustus 2021.

Aktivis dan koordinator Komunitas Tionghoa Anti Korupsi (Komtak) ini menegaskan, pernyataan-pernyataan provokatif tidak sepantasnya muncul dari seorang dosen yang bahkan bergelar doktor.

Sebaliknya, seorang dosen sebaiknya memberikan pencerahan dengan komunikasi yang membangun kecerdasan serta mempererat persatuan.

Sehingga Lieus berharap Armando sadar bangsa ini lebih membutuhkan sosok pemersatu bukan sebaliknya.

“Semoga dengan suspend itu Ade Armando sadar bahwa bangsa dan negara ini lebih membutuhkan sosok pemersatu, bukan sosok pemecah belah,” pungkasnya.

Armando diketahui memang kerap kali melontarkan sebuah pernyataan yang berakhir kontroversi.

Baca Juga: Pengamat Politik: Kedatangan 34 TKA China Adalah Indikasi Indonesia Bertekuk Lutut Pada China

Salah satunya adalah cuitan Armando pada Minggu, 18 Juli 2021 saat akun Twitter nya masih aktif. Dosen ini diketahui membandingkan kasus kematian akibat Covid-19 di Indonesia dan Inggris.

“Penduduk Inggris 68 juta, meninggal karena Covid-19 128 ribu. Penduduk RI 270 juta, meninggal karena Covid-19 73 ribu,” begitu bunyi unggahan Armando dalam sebuah poster.

Tidak lama ia membuat cuitan tersebut, namanya pun menjadi trending topic di media sosial Twitter. Warganet mulai menghujat Armando atas tindakannya itu. ***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x