Jokowi Ingin Bawa Indonesia Rajai Industri Mobil Listrik Kelas Dunia, Tokoh Papua: Menghayal Lagi

- 10 Agustus 2021, 16:11 WIB
Ilustrasi mobi listrik.
Ilustrasi mobi listrik. /Bagus Kurniawan/Unsplash.com/@ernest ojeh

GALAMEDIA – Presiden Jokowi menyampaikan dengan tegas bahwa industri mobil listrik di Indonesia harus dilakukan hingga ke industri hilir.

Presiden Jokowi menilai Indonesia sebagai negara dengan jumlah pemasok nikel yang banyak.

Menurutnya, nikel dapat dijadikan sebagai bahan baku untuk membuat baterai yang nantinya dapat dimanfaatkan dalam produksi mobil listrik.

"Kita punya tambang nikel. Kita harus kembangkan industri hilir. Seperti industri baterai litium hingga produksi mobil listrik," kata Presiden Jokowi melalui kanal YouTube, Selasa, 10 Agustus 2021.

Baca Juga: Spoiler Buku Harian Seorang Istri 10 Agustus 2021: Gawat! Nana Diculik Anak Buah Kevin Lagi

Maka dari itu, Jokowi meyakini, teknologi mobil listrik dapat menjadi kunci di balik semakin besarnya nilai tambah nikel bagi masyarakat Indonesia.

Berdasarkan keterangan dari Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Indonesia telah dinobatkan sebagai negara dengan cadangan nikel terbesar di dunia.

Kemenperin pun merilis data lima pemasok nikel terbesar di Tanah Air bulan Juli 2021, yaitu:

1. Huayue Nickel Cobalt

Setiap tahun, Huayue Nickel Cobalt mampu menghasilkan 60 ribu ton nikel murni dan 7,8 ribu ton kobalt murni.

2. QMB New Energy Material

Setiap tahun, QMB New Energy Material mampu menghasilkan 50 ribu ton nikel murni setiap tahun dan 4 ribu ton kobalt murni.

Baca Juga: Orang Lelah Dipercaya Tangani Covid-19, Andi Arief: Sudah Ketebak Hasilnya, Ruwet Ruwet!

3. Weda Bay Nickel

Setiap tahun, Weda Bay Nickel mampu menghasilkan 60 ribu ton nikel-kobalt hidroksida setiap tahun, 120 ribu ton besi-nikel, dan 300 ribu ton besi-krom.

4. Halmahera Persada Lygend

Setiap tahun, Halmahera Persada Lygend mampu menghasilkan 37 ribu ton nikel murni, 4 ribu ton kobalt murni, dan MHP.

5. Smelter Nikel Indonesia

Setiap tahun, Halmahera Persada Lygend mampu menghasilkan 76,5 ribu ton MHP.

Menyoroti soal itu, tokoh Papua, Christ Wamea menilai Presiden Jokowi sedang menghayal soal industri mobil listrik.

"Menghayal lagi," cuitnya, seperti dilansir Galamedia, Selasa, 10 Agustus 2021.***

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x