Soroti Pidato Kenegaraan Presiden Jokowi, Fadli Zon: Harusnya Minta Maaf, 120 Ribu Warga Bangsa Kita Wafat!

- 17 Agustus 2021, 12:35 WIB
Anggota DPR RI Fadli Zon.
Anggota DPR RI Fadli Zon. //dpr.go.id/DPR /

GALAMEDIA - Politisi Partai Gerindra, Fadli Zon menyoroti pidato kenegaraan yang disampaikan Presiden Jokowi dalam Sidang Tahunan MPR/DPR/DPD Tahun 2021.

Melalui akun Twitter pribadinya @fadlizon, ia menilai pidato kenegaraan yang disampaikan Jokowi masih sangat kurang.

Pasalnya, Fadli mengungkapkan, seharusnya Jokowi mengucapkan permintaan maaf sekaligus turut berduka cita mewakili pemerintah atas banyaknya korban meninggal akibat Covid-19.

"Harusnya Presiden @jokowi meminta maaf dan turut berduka cita mewakili pemerintah dan negara atas wafatnya hampir 120.000 warga bangsa kita akibat pandemi Covid-19. Sayang sekali," kata Fadli dikutip Galamedia dari akun Twitter @fadlizon pada Selasa, 17 Agustus 2021.

Baca Juga: Ngabalin Emosi Wajah Jokowi Jadi Mural 404: Not Found: Hanya Warga Kelas Kambing yang Hina Kepala Negara

Sebelumnya, Jokowi menyampaikan pidato kenegaraan dalam Sidang Tahunan MPR/DPR/DPD Tahun 2021 pada Senin, 16 Agustus 2021.

Dalam pidato kenegaraan tersebut, Jokowi menyampaikan sejumlah poin tentang penguatan di sektor kesehatan, ekonomi, dan kelembagaan negara.

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini mengatakan, pandemi Covid-19 telah mengingatkan semua pihak untuk selalu peduli kepada sesama.

"Penyakit yang diderita oleh seseorang akan menjadi penyakit bagi semuanya. Penyelesaian pribadi tidak akan pernah menjadi solusi. Penyelesaian bersama menjadi satu-satunya cara," tutur Jokowi.

"Dengan budaya yang selalu saling peduli dan saling berbagi, masalah yang berat ini bisa lebih mudah terselesaikan," sambungnya.

Baca Juga: Bagikan Momen Bersama Presiden Afghanistan, Fadli Zon: Presiden Ghani Telah Meninggalkan Kota Kabul

Jokowi lantas mengajak semua pihak untuk terus memegang teguh nilai-nilai toleransi, Bhinneka Tunggal Ika, Gotong Royong, dan Pancasila dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

"Kita lewati ujian pandemi dan ujian-ujian lain setelah ini, dengan usaha yang teguh, disertai dengan doa pengharapan yang tulus," ucapnya.

"Kita jaga kesehatan kita, disiplinkan diri dalam protokol kesehatan, serta saling menjaga dan saling membantu. Tidak ada orang yang bisa aman dari ancaman Covid-19, selama masih ada yang menderitanya," tutur Jokowi.

Jokowi pun menyadari betul adanya kepenatan, kejenuhan, kelelahan, kesedihan, dan kesusahan yang dirasakan oleh rakyat selama pandemi Covid-19 ini.

"Saya juga menyadari, begitu banyak kritikan kepada pemerintah, terutama terhadap hal-hal yang belum bisa kita selesaikan," ujarnya.

Baca Juga: Spoiler Buku Harian Seorang Istri 17 Agustus 2021: Pasha Curigai Friska yang Rencanakan Penculikan Lula

"Kritik yang membangun itu sangat penting, dan selalu kita jawab dengan pemenuhan tanggung jawab, sebagaimana yang diharapkan rakyat," kata Jokowi.

Jokowi pun mengucapkan terima kasih untuk seluruh anak bangsa yang telah menjadi bagian dari warga negara yang aktif, dan terus ikut membangun budaya demokrasi.

Menurut Jokowi, semboyan Bulan Kemerdekaan pada tahun ini, yakni "Indonesia Tangguh, Indonesia Tumbuh", hanya bisa diraih dengan sikap terbuka dan siap berubah menghadapi dunia yang penuh disrupsi.

"Indonesia Tangguh, Indonesia Tumbuh, hanya bisa dicapai jika kita semua bahu-membahu dan saling bergandeng tangan dalam satu tujuan," kata Jokowi.

"Kita harus tangguh dalam menghadapi pandemi dan berbagai ujian yang akan kita hadapi dan kita harus terus tumbuh dalam menggapai cita-cita bangsa," sambungnya.

Terakhir, Jokowi berharap semoga Tuhan Yang Maha Kuasa, senantiasa meridai dan mempermudah upaya bangsa Indonesia, dalam meraih Indonesia Maju yang semua pihak cita-citakan.***

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x