Pejabat Pemerintah Anti-Kritik, AHY: Lebih Menyakitkan, Jika Dianggap Segaia Perlawanan

- 23 Agustus 2021, 19:10 WIB
Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). //Instagram @agusyudhoyono /

 

GALAMEDIA - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyayangkan perilaku sebagian besar pejabat pemerintah dan elite politik yang menganggap kritik sebagai serangan.

Disebutkan, Demokrat selalu menyampaikan masukan dan kritik terhadap upaya pemerintah menangani pandemi. Tetapi justru dituding sebagai upaya menyerang pemerintah.

"Pandangan atau masukan kritis dianggap sebagai bentuk serangan atau gangguan untuk kepentingan politik tertentu. Lebih menyakitkan, jika setiap masukan dan pandangan yang berbeda, dianggap sebagai bentuk perlawanan, dianggap tidak 'Merah Putih'," kata AHY saat menyampaikan pidato kebangsaan pada peringatan 50 tahun Centre for Strategic and International Studies (CSIS) di kanal YouTube CSIS Indonesia, Senin, 23 Agustus 2021.

Baca Juga: Vaksinasi Covid-19 di Jawa Barat Per Hari Mencapai 200.000 Dosis

Ia menyatakan, orang yang tidak 'Merah Putih' justru adalah mereka yang diam saat ada kekeliruan di negeri ini.

Disebutkan, orang-orang itu sengaja menunggu pemimpin berbuat salah dan negara gagal.

Ia menegaskan Demokrat tak mau jadi kelompok seperti itu. Menurutnya, Demokrat selalu mendukung berbagai program pemerintah meski tak masuk dalam kabinet.

Walaupun demikian, AHY menyampaikan dukungan diberikan secara objektif. Demokrat merasa perlu ada kekuatan penyeimbang untuk selalu mengingatkan pemerintah.

"Sejak awal Covid masuk ke Indonesia, kita tidak pernah menyalahkan negara. Kita semua memahami bahwa pandemi ini bersifat borderless, dan sangat sulit untuk di-contain," ujarnya.

Halaman:

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x