Gagasan dan Pemikiran Soekarno-Hatta Mengenai Ekonomi Masih Relevan Diterapkan

- 23 Agustus 2021, 21:04 WIB
Talkshow Internalisasi Pemikiran Bung Karno dan Bung Hatta dengan tema "Literasi Kebangsaan Memperkokoh Nasionalisme dan Mempercepat Pemulihan Ekonomi Berbasis Koperasi", yang digelar secara daring, Senin, 23 Agustus 2021./tangkapan layar
Talkshow Internalisasi Pemikiran Bung Karno dan Bung Hatta dengan tema "Literasi Kebangsaan Memperkokoh Nasionalisme dan Mempercepat Pemulihan Ekonomi Berbasis Koperasi", yang digelar secara daring, Senin, 23 Agustus 2021./tangkapan layar /

Sementara itu, Pakar Aliansi Kebangsaan, Yudi Latif mengatakan, Bung Karno dan Bung Hatta bagaikan sepasang sayap garuda Indonesia yang saling melengkapi.

Sebagai pribadi, dua tokoh bangsa ini berasal dari latar belakang dan memiliki karakter yang berbeda. Namun, secara fundamental keduanya memiliki titik temu dalam membangun negara, terutama ekonomi dengan semangat kekeluargaan.

Baca Juga: Soal Asesmen Nasional, Nadiem Makarim Pastikan Tak Ada Konsekuensi Bagi Guru, Siswa dan Kepala Sekolah

Yudi menyebut, konsep koperasi yang digagas oleh Bung Hatta adalah membangun satu ruang komunitas yang memungkinkan terjadinya semangat demokrasi, semangat partisipasi, dan menambah rasa percaya diri. Dengan membangun kekuatan bersama serta melakukan kolaborasi dengan seluruh kemampuan.

"Koperasi itu hakikatnya adalah ekonomi komunitas. Jadi kalau yang kecil-kecil ini tidak bisa mengumpulkan modal, maka harus berjejaring membentuk satu kekuatan kolektif, yang dengan itu bisa menjadi satu agen atau satu kekuatan ekonomi komunitas," tuturnya.

Hal senada diungkapkan Putri Bungsu Bung Hatta, Halida Nuriah Hatta. Menurut dia, dalam mengisi kemerdekaan, ujar Halida, Bung Hatta mencoba untuk menyediakan fasilitas ekonomi bagi rakyatnya melalui koperasi, yang dikelola dari rakyat, untuk rakyat, dan oleh rakyat.

"Setiap individu yang menjadi anggota koperasi itu mempunyai hak bicara dalam kegiatan ekonomi. Sehingga para anggota memiliki andil dalam memajukan koperasi, sebagai sebuah organisasi untuk mengangkat harkat martabat kehidupan mereka," katanya.

Wartawan Senior, Hasril Channiago mengatakan, pemikiran Bung Hatta, khususnya dalam membangun ekonomi kemandirian yang berbasis kerakyatan yaitu koperasi, masih sangat relevan dan dibutuhkan. Hanya saja, harus ada kemampuan politik dan kemauan negara untuk melaksanakannya.

Menurut Ketua Badan Pengurus Yayasan Pusat Kebudaya Minangkabau (PKM) ini, harus ada keberpihakan untuk membangun koperasi dan UKM, salah satunya pembatasan atau pengaturan jaringan ritel raksasa.

"Jadi sekarang yang kita perlukan adalah kemauan untuk mengimplementasikan pondasi landasan-pemikiran yang sudah dirumuskan oleh Bapak Bangsa kita, khususnya Bung Karno dan Bung Hatta," pungkasnya.***

Halaman:

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x