Pakar UNAIR: Kalau Kita Serius Ingin Kendalikan Pandemi, Harusnya Gunakan Vaksin Nusantara

- 25 Agustus 2021, 15:05 WIB
Eks Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto saat menyuntikkan Vaksin Nusantara ke tubuh anggota DPR RI Dedi Mulyadi./dok.Dedi Mulyadi
Eks Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto saat menyuntikkan Vaksin Nusantara ke tubuh anggota DPR RI Dedi Mulyadi./dok.Dedi Mulyadi /

GALAMEDIA - Vaksin Nusantara yang digagas Mantan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto dikabarkan bisa diandalkan untuk mutasi virus Corona.

Hal tersebut disampaikan Guru Besar Ilmu Biokimia dan Biologi Molekular Universitas Airlangga, Prof. Chairul Anwar Nidom.

"Kalau kita hanya mengandalkan vaksin konvensional, buktinya sampai sekarang untuk varian Delta formulasinya pun enggak diubah-ubah," kata Prof Nidom dilansir Antara.

"Kalau dengan vaksin Nusantara hanya 50 hari, kita sudah mendapat formulasi baru," sambungnya.

Ia juga melakukan penelitian bersama timnya dan vaksin Nusantara diklaim mempunyai kemampuan yang hebat.

Baca Juga: Muhammad Kece Ditangkap Saat Berada di Lokasi Ini, Brigjen Rusdi: Tak Ada Upaya Klarifikasi

Pasalnya, vaksin Nusantara ini bisa memutasi virus Delta yang semula ganas menjadi lemah. Oleh karena itu bisa mempercepat proses pengendalian virus tersebut.

"Jadi kalau kita serius untuk mengendalikan segera pandemi ini, harusnya gunakan vaksin Nusantara ini bersama-sama dengan vaksin konvensional atau sendiri-sendiri karena dia bisa menangani mutasi virus," ujarnya.

Saat ini vaksin Nusantara sedang memasuki uji klinik fase 3. Pada uji klinik fase 1 dan 2 Nidom mengatakan tak ada masalah.

Hal itu berdasarkan pengakuan para relawan yang disuntikan vaksin Nusantara. Bahkan relawan merasa lebih nyaman setelah disuntikan vaksin tersebut.

Baca Juga: Sore Ini Muhammad Kece Tiba di Bareskrim, Polisi Incar Pihak-pihak yang Turut Membantu

"Perbedaannya vaksin Nusantara karena sel dendritik itu tidak terjadi inflamasi (kejadian ikutan pasca-imunisasi), sementara vaksin yang konvensional akan terjadi inflamasi," kata Nidom.

Nidom juga mengatakan vaksin Nusantara gagasan Terawan ini juga relatif aman digunakan bagi penderita komorbid.

Hal tersebut berdasarkan testimoni dari sejumlah relawan seperti mantan Menteri Kesehatan Siti Fadilah hingga mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan.

Prof Nidom juga mengaku telah mendengar kabar bahwa Turki ingin memesan vaksin Nusantara sebanyak 5,2 juta dosis.

Baca Juga: Juliari Batubara Divonis Ringan karena Bullyan, Gus Umar: Angelina Sondakh Dibully Seantero Republik

Bahkan negara itu juga berani membayar sebesar Rp 3,4 triliun agar uji klinis dilakukan di negara tersebut.

"Yang saya dengar dari sumber yang dapat dipercaya, negara tetangga kita berani bayar Rp 3,4 Triliun jika uji klinis Vaksin Nusantara diambil alih oleh negara itu, dan negara tetangga lainnya juga berminat memesan Vaksin Nusantara," ungkapnya.***

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x