LBP2 Dukung Nadiem Makarim, Capaian Vaksinasi Bukan Acuan Digelarnya PTM Terbatas

- 27 Agustus 2021, 07:17 WIB
Asep B Kurnia alias Aa Maung mendukung pernyataan Mendikbud-ristek Nadiem Makarim terkait PTM terbatas./dok.pribadi/
Asep B Kurnia alias Aa Maung mendukung pernyataan Mendikbud-ristek Nadiem Makarim terkait PTM terbatas./dok.pribadi/ /

GALAMEDIA - Pro kontra digelar tidaknya pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas di sekolah-sekolah masih jadi perbincangan hangat.

Vaksinasi siswa oleh sebagian kalangan dinilai sebagai hal mutlak. Namun Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Makarim menyebut vaksinasi bukan kriteria PTM terbatas.

Ketua Umum Lembaga Bantuan Pemantau Pendidikan (LBP2), Asep B Kurnia angkat bicara soal hal itu. Ia sepakat dengan Nadiem, agar PTM terbatas segera dilakukan tahun ini.

"Keadaan seperti ini tidak ada yang mau. Tetapi apapun itu kita tidak bisa juga mengabaikan masalah pendidikan yang notabene untuk keberlangsungan generasi bangsa ini ke depan," tutur Asep, Jumat, 27 Agustus 2021.

Pria yang akrab disapa Aa Maung ini mengungkap alasannya. Menurut dia, semua tidak mengetahui kapan pandemi Covid-19 berakhir.

Hal itu, ujarnya, harus menjadi sebuah tantangan sebagai kebiasaan baru disekolah, namun dengan tetap menjalankan sangat ketat prokes kesehatan.

Baca Juga: Sriwijaya Air Rute Jakarta-Jambi Berisi 131 Orang Tergelincir di Bandara Sultan Thaha pada 27 Agustus 2008

"Saya rasa semua sekolah termasuk Dinas Pendidikan setiap wilayah sudah dari jauh-jauh hari menyiapkan segalanya agar bisa menggelar PTM," terang Asep.

"Dari mulai standar prokes serta simulasi, dan kesepakatan orang tua disekolahnya masing-masing, saya kira sudah dilakukan. Dan ini tentu harus dibarengi juga dengan kesadaran semua pihak untuk tetap saling mengingatkan," sambungnya.

Lebih lanjut Asep menuturkan, jika anak-anak terlalu lama berada di rumah dampaknya juga tidak baik. Anak-anak cenderung lebih malas. Pembelajaran pun dinilai berjalan kurang efektif.

"Yang harus diingat juga untuk melakukan PTM kembali ini bukan hal yang mudah karena buat anak atau siswa perlu adaptasi kembali dan itu perlu waktu, sehingga lebih baik segera dilakukan," paparnya.

Kembali Asep menilai, jika tetap menerima pembelajaran jarak jauh, maka secara tidak langsung semua pihak menerima dan pasrah terhadap situasi pandemi.

Menurut dia, hal itu sangat mengkhawatirkan. Oleh karenanya, PTM terbatas dengan prokes ketat harus segera dilakukan.

Asep percaya, dengan berolahraga, imun dan kekebalan tubuh akan terus terjaga. Di sisi lain, jika PTM terbatas terus berpegangan pada capaian vaksinasi, Asep sangat menyayangkan.

Baca Juga: Bali United vs Persik Kediri: Laga Pembuka Liga 1 Musim 2021-2022 Digelar Malam Ini

"Jika PTM terbatas terus diundur dan dikaitkan dengan capaian vaksinasi, ini sangat disayangkan. Saya kira itu bukan suatu alasan, karena semua belum tahu vaksinasi kapan akan selesai. Termasuk soal ketersedian vaksin cukup atau tidak, dan pandemi kapan berakhirnya, tidak ada yang tahu," ungkapnya.

Oleh karena itu, Asep menegaskan pihaknya mendukung pernyataan Menteri Nadiem yang menyatakan vaksinasi bukan kriteria melaksanakan PTM terbatas. Sebelumnya, Nadiem menyampaikan hal itu dalam rapat bersama Komisi X DPR RI, Rabu, 25 Agustus 2021.

"Kami sepakat dengan Mas Menteri, bahwa vaksin hanya untuk meningkatkan ketahanan tubuh. Tetapi jangan lupa dengan satu catatan, PTM dilaksanakan secara Bertahap, dan prokes yang tetap dijalankan," tegasnya.

Ia pun mendesak pemerintah untuk segera menerbitkan aturan daerah agar tidak menjadi permasalahan bagi sekolah yang saat ini sudah mulai menggelar PTM.

Dengan begitu, ujarnya, diharapkan dengan kesamaan aturan baik dari presiden, menteri, gubernur dan kepala daerah.

"Itu diperlukan agar tidak memunculkan permasalahan baru bagi sekolah yang sudah melakukan PTM, karena jelas aturannya diperbolehkan oleh pemerintah daerah," pungkasnya.***

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x