Network
GALAMEDIA - Deputi Balitbang DPP Partai Demokrat, Yan Harahap belum lama ini turut menanggapi pernyataan Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko.
Dalam pernyataannya, Moeldoko menyebut Presiden Jokowi tidak pernah berpikir untuk menjabat selama tiga periode.
Melalui akun Twitter @YanHarahap, ia meragukan ucapan Moeldoko yang dinilainya "begal partai" itu.
Baca Juga: Prabowo Beri Pujian pada Jokowi, Demokrat: Kurangilah Pak, Cukup Kerja yang Benar di Kemenhan
"Ada yang percaya mulut 'begal partai'?" ujarnya dilansir Galamedia pada Minggu, 29 Agustus 2021.
Sebelumnya, Moeldoko menanggapi wacana Amandemen UUD 1945 yang salah satunya dikabarkan akan membahas soal masa jabatan presiden dan wakil presiden.
Menurutnya Jokowi sama sekali tidak pernah berpikir soal masa jabatan sebagai presiden.
Baca Juga: Prabowo Puji Jokowi, Refrizal: Masih Ingat HRS, Masyarakat yang Mendukung pada Pilpres?
Karena itu, ia mewanti-wanti agar tak ada pihak yang berspekulasi tentang Amandemen UUD 1945 yang sempat juga disinggung oleh Ketua MPR, Bambang Soesatyo.
Moeldoko menekankan Jokowi sudah berulang kali dengan tegas menolak menjabat sebagai presiden selama tiga periode.
Mantan Panglima TNI itu pun meyakini Presiden RI ke-7 itu tidak akan mengubah sikapnya.
Baca Juga: Kembali Suarakan Presiden 3 Periode, Arief Poyuono: Indonesia Butuh Jokowi, Tujuh Parpol Koalisi Sudah Cukup
Sementara itu, Presiden Jokowi beberapa kali menegaskan tidak berniat menjabat selama tiga periode.
Ia pun mengungkap bahwa wacana Amandemen UUD 1945 itu hanya untuk urusan haluan negara.
"Sejak awal sudah saya sampaikan bahwa saya produk pemilihan langsung. Saat itu waktu ada keinginan amandemen, apa jawaban saya? Untuk urusan haluan negara, jangan melebar ke mana-mana," tuturnya pada 2019 lalu.
Baca Juga: Megawati Minta Jokowi Tegar Lawan Covid-19: Jalur Kita Sudah Benar, Saya Dukung Bapak
Jokowi mengatakan orang yang memintanya menjabat selama tiga periode sama saja menjerumuskan dirinya.
"Ada yang ngomong presiden dipilih tiga periode, itu ada tiga. Ingin menampar muka saya, ingin cari muka, padahal saya punya muka. Ketiga ingin menjerumuskan. Itu saja, sudah saya sampaikan," ucapnya.***
