Zulkifli Hasan Ungkap Pertemuan Jokowi-Parpol Koalisi Bahas Amandemen 1945 dan Evaluasi Demokrasi

- 31 Agustus 2021, 15:49 WIB
Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan.
Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan. /Tangkap layar instagram/@zul.hasan/

GALAMEDIA – Pertemuan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan para Ketua Umum partai politik koalisi di Istana Negara pada Rabu, 25 Agustus 2021 tidak hanya membahas soal pandemi Covid-19.

Hal ini diungkapkan langsung oleh Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Zulkifli Hasan (Zulhas) saat membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) II PAN di Kantor DPP PAN Jalan Warung Buncit Raya, Kalibata, Jakarta Selatan, Selasa, 31 Agustus 2021.

Pandemi Covid-19 memang menjadi bahasan umum. Namun, soal amandemen dan evaluasi kelembagaan negara saat ini juga disinggung dalam pertemuan itu.

Baca Juga: Tak Kuasa Melihat HRS Divonis 4 Tahun Penjara, Demokrat: Pak Timbul Malah Asik Muji Presiden

“Ada beberapa bicara 'wah kita kalau gini terus, ribut, susah, lamban, bupati enggak ikut gubernur, gubernur enggak ikut macem-macemlah ya'. Merasa KY lembaga paling tinggi paling kuat. MA merasa paling kuasa, MK enggak (kuat). (Lalu) MK katanya yang paling kuasa, DPR paling kuasa. Semua merasa paling kuasa',” kata Zulhas menceritakan.

Melihat realita tersebut, politisi PAN ini berpandangan setelah 23 tahun berjalan, amandemen UUD 1945 perlu kembali dievaluasi.

Tidak hanya itu, demokrasi juga perlu dievaluasi.

Baca Juga: Wakil Ketua KPK Lili Pintauli Terbukti Melanggar Kode Etik, Gus Umar: KPK Sudah Layak Dibubarkan, Setuju?

“Jadi setelah 23 tahun, hasil amandemen itu menurut saya memang perlu dievaluasi. Termasuk demokrasi kita ini, kita mau kemana, perlu dievaluasi,” tuturnya.

Halaman:

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x