Network
GALAMEDIA - Percakapan antara Presiden AS Joe Biden dengan Presiden Afghanistan Ashtaf Ghani yang bocor ke publik baru-baru ini sangat mengagetkan.
Pasalnya percakapan berdurasi 14 menit itu terjadi sebelum Taliban menduduki satu per satu wilayah Afghanistan, yaitu pada 23 juli 2021. Demikian dikutip Galamedia dari Reuters.
Pemerintah AS sendiri menolak berkomentar terkait bocornya pembicaraan Biden dan Ghani ini.
Baca Juga: Sertifikat Vaksinasi Jokowi Bocor di Twitter, Sudah Terima Vaksin Ketiga?
Sebagian besar percakapan berupa bantuan militer, strategi politik dan taktik dalam mengirim pesan. Juga membangun persepsi publik bahwa Taliban mengalami kekalahan sebagaimana dilansir New York Post.
"Saya tidak perlu memberi tahu Anda presepsi di seluruh dunia dan di beberapa bagian Afghanistan. Saya percaya bahwa segala sesuatunya tidak berjalan dengan baik dalam hal perang melawan Taliban," kata Biden dalam rekaman sambungan telepon.
Baca Juga: Sertfikat Vaksinasi Covid-19 Milik Jokowi Diduga Bocor, Netizen: Bagaimana dengan Data Pribadi Masyarakat?
"Kalian jelas-jelas memiliki pasukan militet terbaik, kalian memiliki 300 ribu pasukan bersenjata melawan 80 ribu orang. Mereka (militer Afganistan ) juga mampu bertempur dengan baik," sambungnyan
Meski begitu Taliban berhasil menduduki wilayah Afghanistan. Dalam hitungan hari, pada 14 Agustus 2021 Taliban menginvasi Kabul dan langsung mengambil alih pemerintahan.
Baca Juga: Tegaskan Pemilu Serentak 2024, KPU: Tidak Ada Perubahan!
Taliban mendeklarasikan secara resmi bahwa pertempuran telah berakhir pada 15 Agustus 2021 dan era baru siap dimulai.***
