Lebih lanjut, advokat satu ini menyoroti pertambahan harta Jokowi.
“Presiden Jokowi sendiri mengalami pertambahan kekayaan. Walaupun kekayaannya tidak fantastis,” katanya.
Dari pertambahannya, terlihat bahwa Jokowi merupakan orang tradisionil.
“Kelihatan betul kalau dia orang yang tradisionil, tidak ada surat berharga. Ya paling tidak itu yang dilaporkan,” tandasnya.
Namun yang menjadi pertanyaan adalah apakah mereka memiliki saham di perusahaan atau tidak.
“Cuman masalahnya, sekali lagi kita harus juga membedakan harta perusahaan dengan harta pribadi,” ucapnya.
“Apakah betul misalnya Presiden Jokowi tidak memiliki saham-saham di perusahaan atau menteri-menteri in tidak memiliki saham,” sambungnya.
Sebab, jika harta itu dikonversi, maka kekayaan mereka akan jauh lebih besar.
“Kalau itu dikonversi dengan cara tertentu, kekayaannya jauh lebih dahsyat,” pungkas Refly. ***