Gatot Nurmantyo Tuding PKI Susupi Tubuh TNI, Anak Buah Pangkostrad Dudung Abdurachman Angkat Bicara

- 27 September 2021, 20:49 WIB
Presidium KAMI Gatot Nurmantyo.
Presidium KAMI Gatot Nurmantyo. /

GALAMEDIA - Mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo kembali melontarkan pernyataan mengejutkan. Dia menyebut PKI sudah menyusup di tubuh TNI.

Pernyataan tersebut disampaikan Gatot Nurmantyo dalam acara Webinar bertajuk "TNI vs PKI" Minggu, 26 September 2021 kemarin.

Semula Gatot bercerita soal sejarah pemberontakan PKI di Indonesia yang mulai pecah pada 1948.

Padahal kata Gatot, saat itu Indonesia masih sangat muda, baru tiga tahun pasca Proklamasi kemerdekaan dibacakan.

"Bayangkan bagaimana suasana kebangsaan kita tahun 1948, negara masih dalam usia belia, terjadi mega politik sangat tinggi," ujar Gatot.

Lantas kata Gatot, kendati sudah ditumpas, nyatanya pada Pemilu 1955 PKI justru muncul lagi dan menjadi partai terbesar kedua.

Baca Juga: Pesan Berantai Pendaftaran Vaksin Nusantara Tak Sepenuhnya Hoax, Tim Peneliti Berikan Klarifikasi

Sehingga kata dia, pemberontakan PKI mencapai puncaknya pada 1965 yang kini dikenal G30SPKI.

"Pengkhianatan terbesar PKI adalah peristiwa G30SPKI yang berujung gugurnya 7 pahlawan revolusi," katanya.

Kemudian ia menegaskan bahwa komunisme masih ada hingga saat ini di Indonesia. "Jawabannya jelas masih ada," tegasnya.

Meskipun Gatot tak menampik bahwa apa yang dikatakannya soal PKI selalu ada yang membantah dengan berbagai cara.

Aktivis KAMI ini juga menyinggung soal kejadian terbaru yang terjadi ihwal perusakan Museum Makostrad.

Imbas insiden itu ia menyimpulkan bahwa tubuh TNI pun tak luput dari penyusup PKI.

"Saya katakan kemungkinan sudah ada penyusupan paham-paham kiri, paham komunis di tubuh TNI," beber Gatot.

Baca Juga: Vaksin Nusantara Masih Tunggu Lampu Hijau Pemerintah, Tim dr Terawan: Belum Ada Kesamaan Pandangan

Menyusul pernyataan Gatot yang ramai di media sosial, Kostrad langsung angkat bicara dan menegaskan pihaknya tak terlibat pembongkaran patung atau diorama tokoh seperti diungkap Gatot.

"Tidak benar Kostrad mempunyai ide untuk membongkar patung Pak Harto, pak sarwo Edhie dan Pak Nasution," kata Kepala Penerangan Kostrad Kolonel Inf Haryantana dalam keterangannya Senin, 27 September 2021.

Anak buah Pangkostrad Dudung Abdurachman itu melanjutkan bahwa pembongkaran patung-patung tersebut atas dasar permintaan Letnan Jenderal TNI (Purn) Azmyn Yusri Nasution yang juga penggagas patung-patung tersebut.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x