Gatot Sebut TNI Disusupi PKI, Pengamat Muslim Arbi: Umat Islam Harus Tetap Waspada!

- 28 September 2021, 09:01 WIB
 Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo.
Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo. /Antara/Saptono/

GALAMEDIA – Pengamat politik Muslim Arbi turut menyoroti pernyataan mantan Panglima TNI Jenderal (Purn.) Gatot Nurmantyo yang menyebut ada indikasi TNI disusupi PKI.

Menurut Muslim, pengakuan tersebut harus menjadi kewaspadaan nasional.

“Komisi I DPR tidak bekerja sehingga tidak mengetahui diorama rapat pemberantasan PKI di mana patung Sarwo Edhie, Soeharto, A.H. Nasution di Museum Kostrad dihilangkan,” ujarnya pada wartawan, Senin, 27 September 2021.

Baca Juga: Pangkostrad Dudung Beberkan Alasan Hilangnya Patung di Museum Markas Kostrad, Fadli Zon: Ini Kesalahan Fatal

Masyarakat, menurutnya perlu mewaspadai infiltrasi PKI di berbagai lembaga negara. Pasalnya PKI bisa menyebarkan ideologinya di kalangan pemerintahan.

“PKI sangat halus melakukan infiltrasi di berbagai lembaga negara. Mereka bisa menyebarkan ideologi PKI di kalangan pegawai pemerintahan,” tuturnya.

Selain itu, pernyataan Gatot harus ditanggapi serius oleh umat Islam sebagai benteng negara untuk menghadapi kelompok PKI.

“Umat Islam harus tetap waspada adanya ancaman PKI,” tegasnya.

Baca Juga: Pangkostrad Dudung Abdurachman Minta Gatot Nurmantyo 'Tabayyun' Usai Tuding PKI Susupi Internal TNI

Sebelumnya, Gatot menuding komunisme telah menyusup ke tubuh TNI dengan hilangnya patung Soeharto dkk. di Markas Kostrad.

Sejumlah barang yang dihilangkan, menurut Gatot, berada di Museum Dharma Bakti. Barang-barang itu berkaitan dengan penumpasan komunisme di Tanah Air.

Beberapa di antaranya diorama patung Soeharto, Sarwo Edhie, dan A.H. Nasution beserta tujuh pahlawan revolusi yang sudah tak ada.

Hal ini disampaikan Gatot dalam webinar TNI vs PKI pada Minggu, 26 September 2021.

Baca Juga: Bos Persib Jawab Kritikan Bobotoh: Kompetisi Masih Panjang, Kami Bersaing untuk Memperebutkan Trofi Juara

“Saya mendapat informasi walau bagaimanapun saya mantan Pangkostrad baru akhir-akhir ini disampaikan bahwa diorama bukan hanya patung Pak Harto, patung Pak Sarwo Edhie, sama Pak Nasution tapi juga tujuh pahlawan revolusi sudah tidak ada di sana, dan khusus di ruangan Pak Harto mencerminkan penumpasan pemberontakan G30SPKI dikendalikan oleh Pak Harto di markasnya,” jelasnya.

Gatot mengatakan insiden membuktikan kemungkinan sudah berkembangnya paham komunis di tubuh TNI.

“Maka saya katakan ini kemungkinan sudah ada penyusupan paham-paham kiri, paham-paham komunis di tubuh TNI," katanya.***

Editor: Mia Fahrani

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x