Baca Juga: Pengadangan Bus Persib Bisa Ancam Kelangsungan Kompetisi
Selain nama-nama tersebut, beberapa orang lainnya juga menjadi korban pembunuhan di Jakarta dan Yogyakarta. Mereka yaitu:
- Brigadir Polisi Ketua Karel Satsuit Tubun
- Kolonel Katamso Darmokusumo
- Letnan Kolonel Sugiyono Mangunwiyoto
Setelah peristiwa G30S/PKI, rakyat menuntut Presiden Sukarno membubarkan PKI. Sukarno kemudian memerintahkan Soeharto untuk membersihkan semua unsur pemerintahan dari pengaruh PKI.
Soeharto pun bergerak cepat. PKI dinyatakan sebagai penggerak kudeta. Para tokohnya diburu dan ditangkap, termasuk DN Aidit.
Anggota organisasi yang dianggap simpatisan atau terkait dengan PKI juga ditangkap. Organisasi-organisasi tersebut antara lain Lekra, CGMI, Pemuda Rakyat, Barisan Tani Indonesia, Gerakan Wanita Indonesia dan lain-lain.
Pada era pemerintahan Presiden Soeharto, G30S/PKI selalu diperingati setiap tanggal 30 September. Selain itu, pada tanggal 1 Oktober juga diperingati sebagai Hari Kesaktian Pancasila.
Untuk mengenang jasa ketujuh Pahlawan Revolusi yang gugur dalam peristiwa ini, Soeharto juga menggagas dibangunnya Monumen Pancasila Sakti di Lubang Buaya, Jakarta Timur.
Pada tahun 1984, film dokudrama propaganda tentang peristiwa ini yang berjudul "Penumpasan Pengkhianatan G 30 S PKI" dirilis.