SEJARAH KELAM G30S PKI: Dimulai Pemberontakan di Tahun 1926 Hingga Pembunuhan 6 Jenderal dan 1 Perwira TNI AD

- 30 September 2021, 04:30 WIB
Ilustrasi Monumen Pancasila Sakti. SEJARAH KELAM G30S PKI.
Ilustrasi Monumen Pancasila Sakti. SEJARAH KELAM G30S PKI. /Tangkap layar instagram.com/amonumenpancasilasakti

Dua plan itu adalah realisasi pembangunan Partai dalam rangka memperkuat pengaruhnya di hati Soekarno sekaligus memperkuat basis massa mereka dan tentu saja memenangkan makar mereka.

Nasakom sebagai slogan Soekarno yang sangat massif dipublikasikan benar-benar menambah subur PKI.

Banyak sekali organisasi masyarakat, organisasi professional yang mereka susupi dan dengan singkat menjadi underbow PKI. Pada masa itu, mereka menjadi anggota Commintern terkuat ke tiga di bawah Soviet dan China.

Tetapi, kembali lagi watak Leninisme mereka ditunjukkan. Merasa sudah sangat kuat dan dekat dengan Soekarno, Aidit cs menghembuskan issue Dewan Jenderal yang kontra revolusi dan akan melakukan kudeta.

Enam jenderal angkatan darat yang dituding sebagai anggota Dewan Jenderal kemudian dihabisi dalam semalam pada 30 September 1965. Jenderal AH. Nasution adalah salah satu sasaran juga, tapi selamat. Pelakunya adalah satuan komando Cakrabirawa pengawal Presiden Soekarno dipimpin Letkol Untung.

Peristiwa itu tentu saja menyulut kemarahan rakyat Indonesia. Pemuda dan mahasiswa bergerak, turun ke jalan, berdemonstrasi.

Baca Juga: Mengejutkan! Megawati Soekarnoputri Sepakat dengan Pernyataan Presiden Kedua RI Soeharto

Mereka memprotes peristiwa pembunuhan 6 jenderal, ekonomi nasional yang merosot, dan tidak jelasnya langkah Soekarno dalam mengatasinya.

Demonstran menuntut apa yang disebut dengan Tritura, tiga tuntutan rakyat; Bubarkan PKI, Bersihkan Kabinet dari unsur-unsur yang terlibat G30S, dan Turunkan harga.

Tekanan yang besar itu memaksa Presiden Soekarno menulis Surat Perintah Sebelas Maret pada 11 Maret 1966. Surat perintah itu diberikan kepada Letjen Soeharto selaku Menteri Panglima Angkatan Darat. Peristiwa inilah yang menandai akhir dari Demokrasi Terpimpin, Manipol-Usdek.

Halaman:

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x