Network
GALAMEDIA – Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Refrizal secara terang-terangan meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mundur dari jabatannya sebagai orang nomor satu di Indonesia.
Permintaan ini dilontarkannya sebab Refrizal mengungkapkan utang Indonesia yang semakin meningkat setiap harinya.
Namun, di tengah kenaikan utang, kata dia, Jokowi justru gencar ingin memindahkan Ibu Kota Negara (IKN) dari Jakarta ke Penajem Utara, Kalimantan Timur (Kaltim).
Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 5 Oktober 2021: Andin dan Papa Surya ke Makam Sofia
Pernyataan ini disampaikan Refrizal melalui akun Twitter pribadi @refrizalskb pada Minggu, 3 Oktober 2021.
“Hutang Negara Tambah banyak, Gaya2an mau Pindah Ibu Kota Negara,” tulisnya.
Lebih jauh, Anggota DPR Fraksi PKS itu menyinggung janji-janji Jokowi yang belum terlaksana hingga saat ini. Salah satunya adalah Mobil ESEMKA.
“Esemka mana kok belum DILUNCURKAN,” tuturnya.
Sementara janji belum dituntaskan, menurut dia rakyat juga semakin miskin dan kesulitan.
“RAKYAT semakin MISKIN & SUSAH, DLL,” tegasnya.
Baca Juga: WhatsApp Down, Publik Ramai-ramai Gunakan WA GB, Apa Saja Sih Fiturnya? Cek di Sini
Oleh karena itu, Refrizal meminta Jokowi untuk segera mundur dari jabatannya.
“SAYA minta MUNDURLAH BAPAK PRESIDEN JOKOWI.. Terima kasih. #MundurlahBapakPresiden #MundurlahBapakPresiden #MundurlahBapakPresiden,” pungkasnya.
Tak lama setelah ia mencuitkan hal itu, Refrizal mengatakan bahwa ada banyak buzzer yang ngamuk alias marah-marah.
Dia kemudian menegaskan, alasannya meminta Jokowi mundur sebab banyak janji yang tidak dituntaskan.
Baca Juga: Spoiler Buku Harian Seorang Istri 5 Oktober 2021: Masih Dendam, Dewi Hancurkan Pekerjaan Dewa
“Saya sarankan Jokowi Mundur ditweeter krn Banyak Janji yg TIDAK DITUNAIKAN..? Eeehh... buzzerRp ngamuk kayak Cacing kepanasan.! Kasian bangat deh...” ujarnya melalui Twitter pribadi pada Selasa, 5 Oktober 2021.
Sebagai informasi, berdasarkan laporan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dalam APBN KiTa (Kinerja dan Fakta) pada bulan September 2021, posisi utang pemerintah per akhir Agustus 2021 berada di angka Rp 6.625,43 triliun.
Rasio utang pemerintah terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 40,85 persen.***
