Network
GALAMEDIA - Ekonom senior, Rizal Ramli kembali menyoroti soal isu jabatan presiden tiga periode yang sampai saat ini masih terus berkembang.
Rizal Ramli mengatakan bahwa ia tidak mempercayai ucapan Presiden Jokowi yang pernah menolak wacana presiden tiga periode tersebut.
Hal itu ditengarai dari ucapan dan kenyataan Presiden Jokowi yang selalu bertolak belakang, sehingga membuat Rizal Ramli tidak mempercayainya lagi.
Menurutnya, reputasi dan kredibilitas Presiden Jokowi itu sangat buruk, sebab apa yang terjadi dilapangan adalah kebalikan dari ucapan yang pernah keluar dari mulutnya.
"Kalau Pak Jokowi sendiri katanya sih menolak. Persoalannya Pak Jokowi reputasi dan kredibilitasnya itu payah. Dia ngomong begitu pun kejadiannya enggak kaya gitu. Bahkan dia ngomong apa yang terjadi malah sebaliknya," kata Rizal Ramli, dikutip Galamedia dari channel Youtube Fadli Zon Official, Kamis 7 Oktober 2021.
Baca Juga: Ramai Tagar #TernyataPartaiKorupsi di Twitter, Ali Syarief Singgung PSI: Masih Balita Sudah Nakal Ya
Kendati demikian, Rizal Ramli mengaku baru akan percaya pada Presiden Jokowi seandainya ia mau bersumpah di atas kitab suci.
Menurut Rizal Ramli, apabila Presiden Jokowi mau melakukan sumpah di atas kitab suci, maka rakyat pun sudah pasti akan percaya terhadapnya.
"Kecuali (mohon maaf) Pak Jokowi mau bersumpah di atas Al-qur'an, nah kita baru percaya," katanya.
Namun, apabila Presiden Jokowi tidak mau melakukan sumpah di atas Al-Quran, Rizal Ramli tetap akan menganggap orang nomor 1 di Indonesia itu sedang melakukan rekayasa terhadap masyarakat.
Sebab hal itu lah yang harus dilakukan Presiden Jokowi, ketimbang sering mengucapkan menolak jabatan presiden tiga periode.
Karena menurut Rizal Ramli, ucapan-ucapan Presiden Jokowi yang menolak jabatan presiden tiga periode itu tidak dapat dipercaya, lantaran track recordnya sangat buruk.
"Kalau cuma ngomong-ngomong nolak itu mohon maaf lah trek recordnya sama sekali tidak ada. Kalau enggak kita anggap Pak Jokowi sedang merekayasa ini semua kan," pungkasnya.
Seperti diketahui, belakangan ini muncul wacana terkait masa perpanjangan jabatan presiden menjadi tiga periode.
Wacana perpanjangan jabatan presiden tiga periode itu pun menuai beragam pro kontra dikalangan banyak pihak.***
