MENGEJUTKAN! Eks Diplomat Singapura Sebut Jokowi Paling Demokratis, Tsamara Amany: Sudah Pasti Tak Sempurna

- 7 Oktober 2021, 19:20 WIB
Presiden Joko Widodo dalam memberikan kata sambutan dan membuka PON XX Papua, Sabtu.
Presiden Joko Widodo dalam memberikan kata sambutan dan membuka PON XX Papua, Sabtu. /Instagram/@jokowi.

GALAMEDIA - Mantan Diplomat asal Singapura Kishore Mahbubani secara mengejutkan menyatakan Pemimpin yang dipilih secara demokratis paling efektif di dunia adalah Presiden Joko Widodo (Jokowi) dari Indonesia.

Hal tersebut diungkapkannya melalui media sosial Twitter pada akun @mahbubani_k, Kamis, 7 Oktober 2021.

"Kasus untuk ini tidak dapat disangkal. Namun, luar biasa, hampir tidak ada yang menyadari kepemimpinannya yang luar biasa," ujar dosen Praktik Kebijakan Publik dan Dekan Lee Kuan Yew School of Public Policy di Universitas Nasional Singapura ini.

Dalam tulisannya, ia pun menyebutkan, Jokowi membantu meningkatkan peringkat Indonesia dalam indeks Doing Business Bank Dunia dari peringkat 120 pada 2014 menjadi peringkat 73 pada 2020.

Saat ini, kata dia, Indonesia seharusnya menikmati ledakan ekonomi, tetapi COVID-19 menghantam negara ini dengan keras. Namun, Jokowi bertindak lebih awal dan tegas untuk mengamankan 175 juta dosis vaksin untuk populasi 270 juta.

Baca Juga: Tak Seperti Vaksin Nusantara, BPOM Gerak Cepat Keluarkan EUA Vaksin Baru asal China

"Banyak dosis berasal dari China, dan Jokowi menerima suntikan Sinovac untuk menunjukkan kepercayaannya pada vaksin China dan mengirim sinyal politik yang lebih luas," kata dia.

Tetapi Jokowi secara geopolitik bijaksana, dengan bijak menjaga hubungan baik dengan China dan AS karena persaingan kekuatan besar mereka mendapatkan momentum.

"Dia mengatakan kepada saya bahwa dia telah mendorong AS untuk berinvestasi lebih banyak di Indonesia, karena investasi China telah jauh lebih besar dalam beberapa tahun terakhir," lanjut dia.

Indonesia berpartisipasi dalam banyak proyek yang terkait dengan Inisiatif Sabuk dan Jalan China, termasuk kereta api Jakarta-Bandung, zona ekonomi khusus pariwisata di Jawa, pembangkit listrik tenaga air Kayan di Kalimantan Utara, perluasan pelabuhan Kuala Tanjung di Sumatera, dan pengembangan Bandara Internasional Lembeh di Sulawesi.

"Kita hidup di zaman paradoks. Ilmu sosial modern telah membekali kita dengan semua pengetahuan yang kita butuhkan untuk memerintah dengan baik, namun bahkan beberapa negara demokrasi kaya memilih penipu seperti pendahulu Biden, Donald Trump, dan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson. Inilah mengapa keberhasilan Jokowi patut diapresiasi lebih luas. Dunia dapat belajar banyak dari model pemerintahannya yang baik," ujarnya.

Baca Juga: Ingin Rekrut 25 Ribu Orang, Presiden Jokowi Tetapkan 3.103 Komcad TNI 2021: Jangan Digunakan Sembarangan!

Terkait hal itu, Ketua DPP PSI Tsamara Amany langsung berkomentar.

"Pak Jokowi sudah pasti tidak sempurna. Tapi melalui artikel ini, Kishore Mahbubani mencoba melihat kesuksesan Pak Jokowi dengan segala keterbatasannya," ujarnya melalui akun @TsamaraDKI, Kamis, 7 Oktober 2021.

"Ia menulis dengan kesadaran bahwa kebijakan & politik tidak akan pernah bisa memuaskan semua orang," ujarnya lagi.

Pernyataan itu langsung ditanggapi pemilik akun @conan_idn.

"Penulis sudah lulus fit and proper test dari @rockygerung belum??," ujarnya.

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x