Oligarki Tengah Berternak Politikus, Rocky Gerung: Pemilu 2024 Bakal Jadi Ruang Tertutup

- 15 Oktober 2021, 19:22 WIB
Pengamat Politik Rocky Gerung.
Pengamat Politik Rocky Gerung. /YouTube Rocky Gerung Official

 

GALAMEDIA - Pengamat politik Rocky Gerung menilai situasi menjelang Pemilu 2024 seperti kandang oligarki beternak politikus.

"Kalau saya buat deskripsi per hari ini, kita tahu 2024 itu semacam kandang oligarki beternak politisi," kata Rocky dalam webinar Lembaga Survei KedaiKopi bertema, 'Memprediksi Kemunculan Capres Ala Pembagian Wilayah Penanganan Covid-19', Jumat, 15 Oktober 2021.

“Karena itu adalah forum formal. Oligarki selalu mencari forum formal untuk beternak politisi,” ujarnya.

Ia menyatakan, peternakan itu bisa terbaca mulai dari sekarang, dikunci dengan keberadaan presidential threshold atau ambang batas pencalonan presiden.

Selanjutnya, tempat "ternak" itu akan dipagar dengan yang namanya pandemi Covid-19, yang bakal dijadikan alasan terus menerus oleh para oligarki.

Baca Juga: Awasi Produk Pangan Olahan, BPOM Ingatkan Bahaya Konsumsi Gula, Garam dan Lemak Berlebihan

Hingga kemudian, kata Rocky, mahasiswa dilarang demonstrasi hingga LSM juga dilarang mengkritik pemerintah.

Tak hanya itu, pertenakan itu bakal di-backup dengan palang bernama omnibus law.

Dengan begitu, lanjut dia, Pemilu 2024 akan menjadi ruang tertutup.

Rocky pun melabelinya dengan black market of oligarchy and politic beroperasi.

“Di situ akan beroperasi OTT, operasi tukar tambah. Enggak ada yang akan berubah,” ujarnya.

Karena kondisi tersebut, Rocky mengaku terus mengupayakan agar ambang batas pencalonan presiden dibatalkan, omnibus law dilenyapkan, dan Covid-19 tidak dipolitisasi.

Jika semua hal tersebut bisa diatasi, Rocky meyakini kemungkinan munculnya calon-calon presiden alternatif.

Baca Juga: Hasto Sebut PDIP Sudah Miliki Jagoan di Pilpres 2024, Puan Maharani, Ganjar Pranoto atau Risma?

“Andaikan kita bisa atasi itu, maka kita harus sodorkan konsep alternatif,” kata dia.

Rocky menilai yang diinginkan generasi milenial saat ini pertengkaran akademis di dunia politik membahas kesetaraan gender, etika lingkungan, dan new kind of economy.

“Mereka (kaum milenial) tanya, ‘Kok kita enggak dengar ya Puan ngomong itu, Ganjar Pranowo ngomong itu, Kang Emil ngomong itu’,” katanya.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah