Pernyataannya Tuai Kontroversi, Yaqut Klarifikasi Hingga Bawa-bawa Muhammadiyah

- 25 Oktober 2021, 17:21 WIB
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas./tangkapan layar YouTube
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas./tangkapan layar YouTube /

GALAMEDIA - Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas mendadak jadi sorotan banyak pihak usai menyebut Kemenag sebagai hadiah untuk Nahdlatul Ulama (NU).

Banyak pihak yang mengecam sekaligus mengkritik Yaqut Cholil Qoumas, lantaran pernyataannya sangat kontroversi, apalagi diucapkan seorang pejabat negara.

Tak mau namanya disorot terus karena pernyataannya itu, Yaqut Cholil Qoumas pun akhirnya mengklarifikasi atas ucapannya tersebut.

Yaqut Cholil Qoumas pada mulanya merasa heran karena pernyataannya itu menjadi konsumsi publik sehingga banyak yang mengecam dan mengkritik dirinya.

Padahal menurutnya, pernyataannya itu disampaikan bukan untuk umum, melainkan di forum internal guna memberi semangat para santri dan pondok pesantren.

Baca Juga: Berkat Vaksinasi, Nurul Arifin Sebut Pemerintah Berhasil Kendalikan Covid-19

"Pertama, saya sampaikan di forum internal, intinya adalah memberi semangat kepada para santri dan pondok pesantren," ujarnya, dikutip Galamedia dari Antara, Senin 25 Oktober 2021.

Menurutnya, pernyataan yang disampaikan di forum internal tersebut sama halnya seperti pasangan suami istri yang melihat rembulan di malam hari.

Ia mengibaratkan pernyataannya itu bak seperti pasangan suami istri yang selalu mengatakan bahwa dunia hanya milik berdua.

Oleh karena itu, seharusnya tidak ada pihak-pihak yang merasa tersinggung dengan pernyataan dirinya, sebab hal itu disampaikan secara internal.

"Itu sama, kira-kira ketika kalian semua ini dengan pasangannya masing-masing melihat rembulan di malam hari, (mengatakan) dunia ini milik kita berdua, yang lain cuma ngeko," katanya.

Tak hanya itu, Yaqut Cholil Qoumas juga menegaskan bahwa Kemenag tidak diisi oleh orang-orang NU saja, melainkan juga diisi kader-kader dari organisasi lain termasuk Muhammadiyah.

Baca Juga: Gus Umar: Sebaiknya Menag Minta Maaf ke Masyarakat, Apa Kata Maaf Terlalu Mahal Dilakukan?

Ia mengatakan bahwa di Kemenag ada posisi yang tidak diisi oleh kader-kader NU seperti Dirjen Penyelenggara Haji dan Umrah yang diisi orang-orang Muhammadiyah.

Yaqut Cholil Qoumas juga menyebut bahwa Irjen Kemenag tidak dijabat oleh kader NU, yang berarti hal itu menandakan semua pihak diberikan hak secara proporsional.

"Semuanya diberikan hak secara proporsional. Ormas juga tidak hanya NU saja. Bahkan di Kemenag ada Dirjen Penyelenggara Haji dan Umrah, itu kader Muhammadiyah. Ada juga Irjen Kemenag yang bukan dari NU," pungkasnya.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah