GALAMEDIA - Tokoh Nahdlatul Ulama (NU) Umar Hasibuan atau yang akrab disapa Gus Umar memberikan komentar menohok pada Menteri Keuangan Sri Mulyani.
Sebagaimana diketahui, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menyebutkan bahwa tingginya utang Indonesia dikarenakan warisan masa lalu. Sri Mulyani mengatakan Indonesia sudah memiliki utang yang parah sejak puluhan tahun yang lalu.
Kemudian, pemilik nama lengkap Sri Mulyani Indrawati ini menyatakan utang Indonesia semakin memburuk saat krisis moneter tahun 1997-1998. Sebelumnya Sri Mulyani mengatakan lonjakan utang Indonesia tidak terjadi begitu saja. Lonjakan tersebut terjadi dengan adanya bail out.
“Waktu ada krisis 1997-1998 dengan adanya bail out, makanya utang kita (negara) sangat tinggi karena obligasi. Jadi ujung-ujungnya adalah beban negara,” ujarnya dikutip Galamedia Kamis, 28 Oktober 2021.
Sri Mulyani menjelaskan pada saat itu (Krisis Moneter) banyak perusahaan dan perbankan yang meminjam dolar Amerika Serikat (AS), termasuk obligasi pemerintah. Hal itu akhirnya menjadi beban untuk negara, lantaran nilai tukar rupiah ke dollar terus melonjak.
Dari yang awalnya Rp2.500 per dolar AS, lama kelamaan nilai tukarnya melonjak ke harga sekitar Rp17.000 per dolar AS.
Menkeu juga menjelaskan, bahwa selain lonjakan utang, dulu pemerintah juga berusaha memberikan dorongan dana pada perusahaan agar tidak semakin banyak yang buntung.
Menanggapi pernyataan Sri Mulyani, tokoh NU Gus Umar pun memberikan komentar yang menohok. Pemilik nama Umar Syadat Hasibuan ini bahkan menilai bahwa kini Sri Mulyani sudah berubah, tak seperti dulu lagi.