Network
GALAMEDIA - Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Ali Mochtar Ngabalin membantah dua Menteri Presiden Joko Widodo (Jokowi) yaitu Luhut Binsar Pandjaitan dan Erick Thohir terlibat bisnis tes PCR.
Ngabalin mengaku dirinya sudah mengkonfirmasi kepada Luhut dan Erick Thohir bahwa tudingan yang selama ini beredar adalah tidak benar.
"Saya sdh konfirmasi ke pakLUHUT dan pakERICK tdk benar dan fitnah dari org yg iri kpd beliau berdua," kata Ngabalin dalam pernyataannya di Twitter dilihat Galamedia Rabu, 3 November 2021.
Ngabalin menambahkan bahwa seorang Luhut adalah orang yang sudah selesai dengan dirinya sehingga tudingan tersebut tidak mungkin terjadi.
Sehingga kata dia, seluruh waktu, tenaga dan pikiran kini hanya digunakan untuk pengabdian kepada negara.
"PakLUHUT sdh selesai dgn urusan dirinya. wkt pikiran&tenaga serta pengalaman beliau dipersembahkan kpd bgs & negara dg pengabdian beliau atas amanah&kepercayaab negara kpd LBP," tegas Ngabalin.
Sebelumnya, nama Luhut yang juga sebagai Menko Marves sekaligus Koordinator PPKM dan Erick Thohir selaku Menteri BUMN santer dibicarakan karena dugaan keterlibatannya dalam bisnis tes PCR.
Soal dugaan kedua Menteri Jokowi terlibat dalam skandal bisnis tes PCR semula diungkapkan oleh Mantan Direktur Publikasi Pendidikan Publik YLBHI Agustinus Edy Kristianto.
Namun belakangan pihak Luhut telah membantah tudingan tersebut melalui juru bicaranya, Jodi Mahardi.
Baca Juga: Jelang Persib vs Persela: Maung Bandung Siap Tempur, Laskar Joko Tingkir Tak Bisa Turunkan Gian Zola
Terkait dengan perusahaan yang diduga berafiliasi dengan Luhut dan juga terlibat dengan bisnis PCR, Jodi menyebut tak serta merta menjadikan Luhut terlibat.
Bahkan kata dia, Luhut selama ini selalu menyuarakan agar harga tes PCR bisa terus turun.
"Pak Luhut sendiri selama ini juga selalu menyuarakan agar harga tes PCR ini bisa terus diturunkan sehingga menjadi semakin terjangkau buat masyarakat," katanya.
Sementara juru bicara Menteri BUMN, Arya Sinulingga, menyebut bahwa tuduhan Erick Thohir terlibat bisnis PCR dinilai terlalu tendensius.
"Isu Pak Erick bermain tes PCR itu isunya sangat tendensius," kata Arya Selasa, 2 November 2021 kemarin.***
