Kiprah Alumni Teknik Industri ITB dalam Pengembangan Digital Startup di Indonesia

- 5 November 2021, 20:54 WIB
Webinar dengan tema "Kiprah Alumni Teknik Industri ITB dalam berkarir di Perusahaan Digital Start-Up"./dok.istimewa
Webinar dengan tema "Kiprah Alumni Teknik Industri ITB dalam berkarir di Perusahaan Digital Start-Up"./dok.istimewa /

GALAMEDIA - Tahun 2021 menjadi momentum penting bagi Teknik Industri ITB. Karena di tahun ini tepat Dies Natalis ke-50 keilmuan Teknik Industri yang pertama kali berdiri sejak tahun 1971.

Dalam rangka memperingati peristiwa akbar ini, komunitas Teknik Industri ITB menyelenggarakan beberapa rangkaian webinar dengan berbagai topik yang kontekstual.

Pada hari Sabtu tanggal 30 Oktober 2021 lalu, diselenggarakan webinar ketiga dengan tema "Kiprah Alumni Teknik Industri ITB dalam berkarir di Perusahaan Digital Start-Up".

Acara webinar dibuka oleh Ketua Umum Ikatan Alumni ITB, Ir. Made Dana Tangkas, M.Si, IPU, ASEAN Eng, (TI’84).

Baca Juga: Nasib Hak Asuh Gala Sky Anak Vanessa Angel dan Bibi Ardiansyah, Begini Pernyataan Keluarga

Dalam sambutan pembukaannya, Made Tangkas yang juga Presiden Institut Otomotif Indonesia dan Founder & CEO IBIMA menyampaikan, perkembangan teknologi dan digitalisasi yang terjadi di Indonesia dan dunia menyebabkan kebutuhan keilmuan Teknik Industri sebagai pengembang bisnis dan industri semakin penting.

"Dalam kondisi pandemi COVID-19 dan kenormalan baru (new normal) Teknik Industri memiliki peran tinggi dalam mengembangkan dan memimpin pergerakan perubahan di Indonesia," ujar Made.

Webinar dengan tema "Kiprah Alumni Teknik Industri ITB dalam berkarir di Perusahaan Digital Start-Up"./dok.istimewa
Webinar dengan tema "Kiprah Alumni Teknik Industri ITB dalam berkarir di Perusahaan Digital Start-Up"./dok.istimewa

Made menambahkan, dalam beberapa pengalaman bersama pelaku industri besar dan sedang serta IKM/UKM (Start up) membangun kegiatan digitalisasi sampai persiapan teknologi industri 4.0, menjadi gambaran masih perlu dilakukan pelatihan SDM yang kompeten dan penguasaan teknologi digital yang lebih masif & terintegrasi.

Baca Juga: Tsunami di Indonesia Telah Mencapai 113 Kali Sejak Tahun 1600-an, BMKG: Wilayah Kita Sangat Rawan

Sambutan kedua disampaikan oleh Prof. Dr. Ir. Kadarsah Suryadi, Rektor ITB 2015-2020 (TI-81) yang kini menjadi Rektor Universitas Trisakti Jakarta. Semakin banyaknya jumlah entrepreneur, kata dia, semakin maju suatu bangsa.

ITB ikut berkontribusi dalam membangun ekosistem entrepreneur Indonesia, dengan membangun ITB menjadi entrepreneurial university.

Kontribusi alumni dalam perkembangan dunia entrepreneurship sangatlah besar, sehingga diharapkan dengan adanya Dies Natalis ini dapat menumbuhkan jembatan antara para alumni yang menjadi entrepreneur dan lingkungannya.

"Kesulitan terbesar untuk menjadi entrepreneur yaitu akses pasar dan akses modal. Keilmuan teknik industri pun mempelajari itu, sehingga penting bagi ilmu teknik industri untuk terus diaplikasikan di Indonesia dan dunia," ujar Kadarsah.

Hadir sebagai pembicara dalam webinar ini adalah para alumni Teknik Industri ITB yang menjadi digital entrepreneur dan yang berkarir di perusahaan startup.

Baca Juga: Bali United Makin Benamkan Persipura di Zona Degradasi

Nampak berbagai dinamika & kemampuan dalam pengembangan platform digital yang dibangun di beberapa bidang usaha. Mereka adalah CEO Jojonomic Indrasto Budisantoso (TI-98), CEO Pegipegi Serlina Wijaya (TI-08), Managing Director / CTO – Sinar Mas Digital Venture Ari Awan (TI-99), CEO & Co-founder Nodeflux Meidy Fitranto (TI-06).

Sebagai moderator yaitu Arion Batara Siboro (TI-07), dan MC Rizki Rahmanda (TI-13).

Beberapa kesimpulan penting dapat ditarik dari para pembicara. Pertama, Salah satu motor penggerak terbesar untuk adopsi teknologi adalah startup.

Hal ini dikarenakan startup menyelesaikan masalah yang dimiliki banyak orang dan membantu orang dalam kesehariannya, dengan berbasis teknologi. Kedua, Banyak startup yang lahir ketika masa-masa krisis.

Startup harus terus bisa mengikuti perkembangan kebutuhan dari market. Seiring berjalannya waktu, perusahaan startup tidak selalu menjalankan model bisnis sesuai dengan apa yang direncanakan pada saat didirikan.***

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x