Network
Berikutnya tingkatan SMP/SLTA hanya 43,9 persen setuju dan 52,2 persen menolak.
Kemudian pada tingkat SMA/SLTA hanya 36,8 persen yang setuju Jokowi maju lagi di Pilpres 2024. Sedangkan 59,9 persen menolak wacana itu.
Baca Juga: Emas Antam dan UBS di Pegadaian Hari Ini 6 Desember 2021 Stabil dan Murah, Yuk Investasi
Sementara itu, pada jenjang mahasiswa-perkuliahan dan atau akademisi yang setuju hanya 17,9 persen dan 80,1 persen tidak setuju.
Adapun dari tingkat pekerjaannya, petani, buruh kasar, pekerja tidak tetap, supir ojek, PKL dan pengangguran tidak setuju Jokowi tiga periode sebanyak 56.0 persen.
Sebanyak 66.5 persen dari kalangan pegawai, wiraswasta, guru, dosen, juga tidak setuju. 58,4 persen ibu rumah tangga (emak-emak) pun menolak Jokowi tiga periode.
Sebagai informasi, meski ditolak berbagai pihak, wacana tiga periode pun masih mendapatkan dukungan, salah satunya dari Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh.
Baca Juga: Jenderal Dudung Abdurachman Mau Ganti Profesi? MUI Tawarkan Standarisasi Da'i
Surya Paloh mengatakan bahwa NasDem akan menjadikan Jokowi sebagai calon presiden (capres) lagi bila tidak terhalang konstitusi.
"Kalau saja konstitusi kita tidak membatasi masa jabatan presiden itu hanya dua kali, saya tidak perlu lagi menjawab pertanyaan para kader partai ini, siapa calon presiden kita ke depan sesudah Jokowi, siapa?” ucap Paloh pada Kamis, 11 November 2021. ***
