KPED Kembangkan Strategi Rantai Pasok di Jabar

- 15 Desember 2021, 21:01 WIB
Ketua Harian KPED Jabar Ipong Witono.
Ketua Harian KPED Jabar Ipong Witono. /

GALAMEDIA - Pengembangan strategi rantai pasok pangan harus terus dikembangkan dengan menentukan jaringan pangan yang optimal. Hal itu bertujuan untuk menjaga ketahanan pangan di tengah pandemi COVID-19 maupun ketidakpastian global.

Untuk mempertajam strategi tersebut, Divisi Pertanian dan Ketahanan Pangan KPED Jabar menggelar seminar bertajuk "Strategi Rantai Pasok Pangan di Jawa Barat" secara hybrid, Selasa, 14 Desember 2021.

Seminar tersebut menghadirkan Tomy Perdana dan Nur Budi Mulyono sebagai narasumber. Mereka memaparkan pendekatan model rantai pasok pangan dalam perspektif yang berbeda.

Tomy mengenai Rantai Pasok Pangan di Masa Pandemi COVID-19, sedangan Nur Budi soal Model Pengembangan Peternakan Ayam di Jabar.

Nur Budi menuturkan, ada tiga prinsip dalam mendirikan Supply Chain Center (SCC) untuk perunggasan. Prinsip pertama adalah berbasis ekosistem. "Kita akan berusaha mendesain ini dengan melibatkan banyak pihak rantai pasok unggas. Prinsipnya leave no one behind," ucap Nur Budi.

Baca Juga: Herry Wirawan Pemerkosa Santriwati Jadi Sasaran Napi Lain di Penjara? Kemenkum HAM Beri Penjelasan

Kedua, start small. Menurut Nur Budi, prinsip tersebut menekankan agar implementasi SCC dilakukan bertahap dengan mengedepankan kelayakan pengembangan, mulai dari hulu sampai hilir.

"SCC akan menambahkan channel agar aksesibilitas pasar lebih luas. Jadi, ada penambahan channel," ucapnya.

Prinsip terakhir yakni insentif berbasis value. Hal itu bertujuan agar setiap stakeholder bergerak dan berkontribusi dalam sistem yang diimplementasikan. Dengan begitu, insentif yang dikembangkan didasarkan pada nilai sosial dan nilai pasar.

Halaman:

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x