“Di Inggris yang semula Cuma sepuluh per hari, naik 100-an per hari, sekarang sudah 70 ribu per hari. Lebih tinggi dari puncak kasus di Indonesia pada Juli yang 50 ribu kasus per hari,” tuturnya.
Lebih jauh, Menkes Budi Gunadi menegaskan bahwa perawatan pasien di rumah sakit akibat varian Omicron masih tergolong rendah.
“Kalau Delta biasanya 20 persen, ini (Omicron) lebih rendah. Tapi kita tetap harus waspada, karena 20 persen dari 100 ribu orang, itu sama dengan dua persen yang jauh lebih rendah dari 1 juta orang, “ terangnya.
Baca Juga: Waduh, Indonesia Kecolongan Varian Omicron, Menkes Budi Gunadi Imbau Masyarakat Tak Perlu Khawatir
Di sisi lain, Menkes Budi Gunadi sendiri tidak menampik bahwa varian Omicron bisa saja membuat fasilitas pelayanan rumah kewalahan karena sifatnya yang cepat menular.
Perlu diketahui, kasus pertama varian Omicron terdeteksi seorang petugas kebersihan di Rumah Sakit Wisma Atlet berinisial N pada 10 Desember 2021 silam.
Meski N sudah dinyatakan sembuh, Menkes Budi Gunadi mengatakan pihaknya sudah mendeteksi lima kasus probable varian Omicron yang berkaitan dengan pelaku perjalanan internasional dari warga Indonesia dan asing.
“Kita juga harus percepat vaksinasi terutama pada lansia yang ke luar negeri. Pemerintah akan siapkan infrastrukturnya, rumah sakit, obat-obatan Molnupiravir akan datang di akhir tahun ini,” jelasnya.***