Arief Poyuono Bilang Capres dari Jawa Hanya Bisa Dikalahkan oleh Tokoh Tionghoa: Apalagi Tionghoa-Muslim

- 20 Desember 2021, 22:05 WIB
Arief Poyuono Bilang Capres dari Jawa Hanya Bisa Dikalahkan oleh Tokoh Tionghoa: Apalagi Tionghoa-Muslim
Arief Poyuono Bilang Capres dari Jawa Hanya Bisa Dikalahkan oleh Tokoh Tionghoa: Apalagi Tionghoa-Muslim /Publiktanggamus.com/Dok/Arief Poyuono

GALAMEDIA – Eks Politisi Partai Gerindra, Arief Poyuono menyebutkan alasan mengapa Indonesia selama ini selalu dipimpin orang dari etnis Jawa.

Menurutnya, tokoh di luar Jawa tidak akan sanggup mengalahkan etnis Jawa yang mayoritas memimpin bangsa ini sejak Indonesia berdiri.

Baca Juga: Saat Haid Minum Air Es, Berbahayakah? Faktanya..

Arief menilai, calon presiden (capres) dari luar Jawa akan kesulitan untuk maju di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Meski begitu, politikus ini yakin capres dari Jawa mampu dikalahkan oleh tokoh dari etnis Tionghoa.

Selain itu, untuk Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan bisa maju ke Pilpres 2024 karena memiliki campuran etnis.

Baca Juga: Belum Genap Satu Bulan Bebas, Habib Bahar Dilaporkan ke Polisi! Polda Metro Jaya Ungkap Ada Bukti Autentik

Hal ini disampaikannya dalam diskusi Total Politik bertajuk ‘Haruskah Presiden Orang Jawa?’ pada Minggu, 19 Desember 2021.

“Dari awal mana ada orang di luar Jawa kecuali memang misalnya Mas Anies yang setengah timur tengah dia masuklah dalam kontestasi presiden, nah yang bisa kalahkan Jawa itu hanya Tionghoa,” ungkap Arief.

Lebih lanjut, Arief mengatakan bahwa bila ada capres dari etnis Tionghoa dan beragama Muslim, maka dipastikan sosok itu akan didukung bahkan memenangkan kontestasi Pilpres 2024.

“Tapi sayangnya tidak ada (orang) Tionghoa yang mau maju. Kalau dia mau maju, gagal. Apalagi Tionghoanya Muslim wah itu tidak ada yang ngalahin itu,” katanya.

Baca Juga: Calon Ibu Kota Baru Indonesia Dilanda Banjir, Said Didu: Katanya Bebas Banjir

Kendati begitu, Arief tetap kekeuh bahwa pemimpin Tanah Air harus dari etnis Jawa.

Dia berpendapat, pemimpin dari kalangan Jawa merupakan bagian dari tradisi kepemimpinan Indonesia. Jikapun ada dari luar Jawa maka dipastikan tidak akan menang.

“Presiden harus dan pasti orang Jawa, yang lain boleh mencalonkan tapi percuma habis nanti karena ada 20 persen threshold-nya, karena akan kalah,” tegasnya.

Bahkan, kata dia, Jusuf Kalla sudah mengakui hal ini dulu.

Baca Juga: Selebgram Inisial TE Diringkus Polisi Terkait Kasus Prostitusi, Tarif yang Dikenakan Sampai Puluhan Juta!

“Pak JK sendiri kan sudah ngakuin kan, ngakuin yang menang pasti matoritas Jawa, karena dulu dia lawan siapa itu wakilnya itu Wiranto 12 presen kan,” pungkasnya. ***

Editor: Muhammad Ibrahim

Sumber: Beragam Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah