Reshuffle Kabinet Belum Juga Terjadi, Pengamat Ungkap Strategi Jokowi Untuk Kepentingan 2024

- 24 Desember 2021, 06:45 WIB
Presiden Jokowi.
Presiden Jokowi. /Pikiran Rakyat

GALAMEDIA – Wacana perombakan kabinet alias reshuffle yang diwacanakan akan dilakukan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Rabu, 22 Desember 2021 lalu ternyata tidak terlaksana.

Sebagaimana diketahui, Jokowi kerap melakukan reshuffle setiap hari Rabu, khususnya Rabu Pon.

Baca Juga: Habib Bahar Dukung Sejumlah Program KSAD Jenderal Dudung Abdurachman Meski Tak Sejalan

Namun, wacana yang menyebut tanggal Rabu, 22 Desember 2021 hendak dilakukan reshuffle ternyata tidak terlaksa. Alhasil, sejumlah spekulasi politik mencuat.

Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR), Ujang Komarudin berpendapat, Jokowi saat ini masih di fase wait and see.

Menunggu waktu lantaran komposisi politik perlu diatur agar pemerintahannya tetap ‘aman’ menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Pengamat politik ini menilai, Jokowi hendak menjadi sosok playmaker di gelaran Pilpres 2024.

Baca Juga: KPK Tetapkan Wali Kota Banjar Jadi Tersangka, Firli Bahuri Ungkap Dugaan Tindak Pidana Korupsinya

Lantara, Jokowi memang tidak bisa maju lagi sebagai calon presiden (capres) di Pilpres 2024 mendatang.

“Arahnya sepertinya ke sana (Jokowi ingin jadi playmaker). Ini memastikan semuanya ada dalam rencana dan skenarionya,” ujarnya pada wartawan Kamis, 23 Desember 2021.

Lebih lanjut, Ujang meyakini bahwa eks Wali Kota Solo itu tak mau kecolongan dalam pesta politik yang nantinya tidak bisa dia kendalikan atau ‘bermain’ di Pilpres 2024 nanti.

Sehingga, Jokowi ingin memastikan semua ter-arah sesuai dengan kendalinya.

Terlebih, lanjut dia, Jokowi secara politik masih ada sedikit gap dengan PDIP dan Megawati Soekarnoputri.

Baca Juga: Bantah Tudingan Sebagai Orang Suruhan Cikeas, Habib Bahar: Mana Ada, SBY Aja Saya Gak Kenal

Jokowi secara politik lebih dekat ke Golkar. Hal itu bisa dilihat dari sikap politik Jokowi yang lebih mempercayai penanganan Covid-19 kepada Menteri-menteri dari Golkar.

Oleh karena itu, dalam urusan reshuffle kabinet Indonesia Maju ini, Jokowi tidak ingin salah langkah.

“Isu tersebut sudah berjalan sejak lama, dan mungkin saja saat ini masih terus terjadi,” pungkas Ujang.

Baca Juga: NATAL 2021, Sebanyak 437 Narapidana di Jabar Diusulkan Peroleh Remisi

Sebelum tanggal 22 Desember, tanggal 8 Desember 2021 juga disebut sebagai tanggal reshuffle kabinet.

Isu reshuffle pada 8 Desember 2021 itu awalnya dilontarkan oleh Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid.

Ia mengatakan, Jokowi akan melakukan reshuffle pada Desember tahun ini.

“Ya hilal akhir tahun atau awal tahun. Desember,” ujar Jazilul pada Jumat, 19 November 2021.

Baca Juga: Sebut Indonesia Hancur Jika Dipimpin Pembohong, Ferdinand Setujui Ucapan Giring Hingga 'Sentil' Anies Baswedan

Selain Jazidul, Wakil Ketua Umum PAN, Yandri Susanto juga mengatakan hal yang sama.

“Saya dengar juga isunya begitu. Katanya, sih (Rabu pon). Tapi, kan, itu hak prerogatif Pak Jokowi,” tutur Yandri di Gedung DPR, Senayan pada Selasa, 30 November 2021. ***

 

 

Editor: Muhammad Ibrahim

Sumber: Beragam Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah