Harga Telur Ayam Mulai Turun jadi Rp 29 Ribu per Kilogram

- 3 Januari 2022, 20:01 WIB
Harga Telur Ayam Mulai Turun jadi Rp 29 Ribu per Kilogram.
Harga Telur Ayam Mulai Turun jadi Rp 29 Ribu per Kilogram. /Pexels.com/

GALAMEDIA - Harga telur ayam yang sempat meroket di akhir tahun 2021, kini berangsur mulai turun. Telur ayam yang asalnya dijual dengan harga Rp 32.000/kg, turun menjadi Rp 29.000/kg.

Een (30), pedagang telur ayam di Pasar Atas Baru Jalan Kolonel Masturi mengatakan, sudah tiga hari ini harga telur ayam mulai turun. Hampir setiap hari terjadi penurunan.

"Sekali turun bisa sampai Rp 1.000/kg. Per hari ini harganya Rp 29.000/kg dari asalnya Rp 32.000/kg kemarin mau tahun baru," ungkapnya, Senin, 3 Januari 2022.

Baca Juga: Habib Bahar Sudah 7 Jam Diperiksa Polda Jabar dan Belum Keluar Ruangan, Langsung Ditahan?

Ia pun memperkirakan harga telur ayam akan terus mengalami penurunan.

"Natal dan tahun barunya kan udahan, jadi harga telur juga berangsur akan turun. Diharapkan sih bisa normal lagi harganya," tutur Een.

Terkait stok telur ayam, ia menyatakan jika sejauh ini stok cukup banyak. "Kalau stok sih sebenarnya banyak, hanya saja karena kemarin mau menghadapi hari besar jadi harganya naik," terang Een.

Meski harga telur ayam mulai turun, diakui Een jika konsumen masih belum terlalu banyak. Hal itu disinyalir karena daya beli masyarakat yang masih lemah akibat dampak Covid-19.
"Penjualan belum terlalu rame, mulai sepi. Mungkin karena daya belinya kurang," sebutnya.

Baca Juga: Jakarta Terancam Tenggelam! Disaksikan Luhut Binsar Pandjaitan, Anies Baswedan Bikin Proyek Bareng Pusat

Berbeda dengan telur ayam yang berangsur turun, harga minyak goreng belum ada pergerakan, masih tinggi.

"Iya kalau telur harganya mulai turun, tapi minyak goreng mah masih mahal. Ngga naik lagi, tapi ngga turun juga," ujar Idris (46), pedagang lainnya di Pasar Atas Baru.

Hampir semua minyak goreng kemasan berbagai merk harganya tinggi.

"Iya harga minyak goreng sekarang tinggi banget, semua merk mengalami kenaikan. Untuk kemasan 2 liter sekarang dijual Rp 38.000, sedangkan yang 1 liter Rp 19.000. Kenaikannya rata-rata Rp 10.000," ungkapnya.

Ia mengaku tidak mengetahui pasti penyebab kenaikan mingak goreng tersebut. "Penyebabnya kurang tahu. Stok ada. Kalau konsumen ya biasa aja, normal. Kalau butuh ya dibeli," tuturnya.

Baca Juga: Ini Janji DPRD Kota Cimahi di Tahun 2022, Tingkatkan Pengawasan Terhadap Kinerja Pemerintah

Kondisi yang sama terjadi pada komiditas cabai rawit merah yang harganya masih tinggi. Hal itu dikatakan seorang pedagang sayuran di Pasar Atas Baru, Heni (53).

"Cabai rawit merah harganya masih tetep tinggi Rp 100.000/kg. Ngga tau nih belum turun-turun," ujarnya.

Diakui Heni jika pasokan cabai rawit merah saat ini memang berkurang. Hal itu disebabkan faktot cuaca. "Cuaca ekstrem, jadi panen gagal, akibatnya stok berkurang ya berpengaruh terhadap harga jual," ujarnya.

Sementara untuk komoditi sayuran lainnya relatif masih stabil. "Sayuran lain harganya masih stabil, termasuk cabai rawit hijau masih Rp 60.000/kg," kata Heni.***

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x