Selama Sebulan, Hongkong Tangguhkan Penerbangan Transit dari 150 Negara

- 14 Januari 2022, 18:56 WIB
Ilustrasi penerbangan.
Ilustrasi penerbangan. /ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal/rwa/ANTARA FOTO

GALAMEDIA - Pemerintah  Hong Kong  menangguhkan penerbangan transit selama sebulan dari sekitar 150 negara dan wilayah yang dianggap berisiko tinggi karena virus corona.

Pihak bandara Hongkong menyebutkan, kebijakan itu diambil "untuk mengendalikan penyebaran varian Omicron yang sangat menular.

Langkah itu dilakukan karena kota tersebut telah mencatat sekitar 50 kasus varian Omicron yang menyebar cepat sejak akhir tahun lalu.

Baca Juga: Minat Terhadap Ikan Hias Cupang Terus Meningkat, Ribuan Ikan Ramaikan CAF Betta Festival 2022

Sebelum wabah, yang menurut pihak berwenang dapat ditelusuri kembali ke dua anggota awak pesawat Cathay Pacific Airways, Hong Kong tidak memiliki penularan lokal selama lebih dari tiga bulan.

Bandara Internasional Hong Kong mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa setiap orang yang telah tinggal di tempat-tempat yang diklasifikasikan sebagai berisiko tinggi oleh otoritas kesehatan dalam 21 hari sebelum bepergian, tidak dapat transit melalui kota itu dari 16 Januari hingga 15 Februari 2022.

Hong Kong saat ini mengklasifikasikan lebih dari 150 negara dan wilayah sebagai berisiko tinggi.

Baca Juga: Deddy Corbuzier Banjir Pujian Usai Sentil Artis 'Good Looking' yang Terjerat Narkoba Diperlakukan Istimewa

Pekan lalu, Hong Kong melarang penerbangan masuk dari Australia, Kanada, Prancis, India, Pakistan, Filipina, Inggris, dan Amerika Serikat.

Kota yang diperintah China itu telah mengikuti kebijakan China Daratan dalam mengadopsi nol toleransi terhadap kasus Covid-19 lokal bahkan ketika sebagian besar dunia memutuskan untuk hidup bersama dengan virus corona.

Halaman:

Editor: Dicky Mawardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x