Arteria Minta Kajati Bicara Bahasa Sunda Dipecat, Netizen: Pakai Bahasa Arab Malah Disangka Radikal

- 18 Januari 2022, 22:02 WIB
Anggota Komisi III DPR RI, Arteria Dahlan./Instagram.com/arteriadahlan/
Anggota Komisi III DPR RI, Arteria Dahlan./Instagram.com/arteriadahlan/ /

GALAMEDIA - Nama politisi PDIP Arteria Dahlan kembali menjadi sorotan setelah mendesak Jaksa Agung memecat Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) yang berbicara bahasa Sunda saat rapat.

Desakan itu disampaikan Arteria kepada Jaksa Agung ST Burhanuddin, saat Komisi III DPR RI melakukan rapat kerja bersama Kejaksaan Agung (Kejagung), di ruang rapat Komisi III DPR, Kompleks DPR/MPR, Jakarta, Senin, 17 Januari 2022.

Jauh sebelumnya, Arteria juga pernah melakukan aksi kontroversi. Ia memarahi ekonom senior yang juga mantan menteri, Emil Salim.

Soal bahasa Sunda, awalnya politisi asal Sumatera Barat itu meminta agar jajaran Kejaksaan Agung bersikap profesional dalam bekerja.

Baca Juga: Sosok yang Dimaksud Arteria Dahlan adalah Kajati Jabar Asep N Mulyana yang Tuntut Mati Herry Wirawan?

Arteria kemudian menyinggung ada seorang Kajati yang berbicara memakai bahasa Sunda saat rapat.

"Saya minta betul kita profesional, saya sama Pak JA ini luar biasa sayangnya, Pak," ujar Arteria.

Dia bahkan secara lantang meminta Jaksa Agung ST Burhanuddin memecat Kajati tersebut.

"Ada kritik sedikit Pak JA, ada Kajati yang dalam rapat dan dalam raker itu ngomong pakai bahasa Sunda, ganti Pak itu," tegasnya.

Pria berkaca mata yang beberapa waktu lalu sempat terlibat keributan di bandara ini menyayangkan sikap Kajati yang menggunakan bahasa Sunda saat rapat.

Menurut dia, seharusnya Kajati itu menggunakan bahasa Indonesia.

"Kita ini Indonesia pak, jadi orang takut kalau ngomong pakai bahasa Sunda nanti orang takut ngomong apa dan sebagainya," kata Arteria.

"Kami mohon sekali yang seperti ini dilakukan penindakan tegas," pungkasnya.

Baca Juga: Usai Laporkan Ubedilah Badrun, Immanuel Ebenezer Bela Haris Azhar dan Fatia: Demokrasi dan HAM Harus Ada

Anggota Komisi I DPR RI Mayjen TNI (purn) TB Hasanuddin mengkritisi pernyataan Arteria Dahlan.

Eks ajudan Presiden BJ Habibbie ini menilai pernyataan anggota Komisi III DPR RI itu terlalu berlebihan dan dapat melukai perasaan masyarakat Sunda.

"Usulan saudara Arteria yang meminta agar jaksa Agung memecat seorang Kajati karena menggunakan bahasa Sunda, menurut hemat saya berlebihan dan dapat melukai perasaan masyarakat Sunda," tegas Hasanuddin dalam keterangannya, Selasa, 18 Januari 2022.

Tokoh PDIP ini menegaskan, dalam kehidupan sehari-hari, seseorang yang dipecat dari jabatannya dilatarbelakangi karena yang bersangkutan telah melakukan pelanggaran pidana berat atau kejahatan yang memalukan.

"Pernyataan saudara Arteria ini seolah-olah mengindikasikan bahwa menggunakan bahasa daerah (Sunda) dianggap telah melakukan kejahatan berat dan harus dipecat," cetus politisi dari daerah pemilihan Dapil IX Jabar ini.

Ia berpendapat mungkin pada saat rapat ada pembicaraan yang tak resmi sehingga menggunakan bahasa Sunda atau bahasa daerah lain.

Baca Juga: Resep Manggo Sticky Rice Ala Thailand Mudah Dibuat

Tetapi, tegas Hasanuddin sebaiknya diingatkan saja dan tak perlu diusulkan untuk dipecat seperti penjahat.

"Kenapa harus dipecat seperti telah melakukan kejahatan saja? Saya ingatkan sebagai anggota DPR sebaiknya berhati-hati dalam berucap dan bersikap. Jangan bertingkah arogan, ingat setiap saat rakyat akan mengawasi dan menilai kita," tegasnya.

Aksi Arteria juga langsung mendapat berbagai respons dari masyarakat, khususnya orang Sunda. Mereka menilai Arteria justru yang tidak nasionalis.

"Wiiihh galak ni yeee. Pake bhs Inggris sok ke-barat2an. Pake bhs Arab disangka radikal. Eehhh pake bhs Sunda salah satu kekayaan budaya Indonesia yg Bhinneka Tunggal Ika, malah mo dipecat. Aduuhh," komentar warganet.

"Setuju, ada pejabat tinggi negara pake bahasa jawa saat acara resmi kenegaraan pecat juga..," tulis netizen.

Baca Juga: Arteria Dahlan Mungkin Lupa, Tanah Sunda Punya Sejarah Bagi Bung Karno dan Marhaenisme

"Narasi2 yg tidak cerdas spt ini, yg akan membuat Indonesia mundur ke belakang. Anti kebhinekaan. Ini akan memacu ketidakstabilan akut. Tinggal tunggu saatnya bubar," begitu tanggapan warganet lainnya.

"begitu sempitkah wawasan kebangsaan kita, begitu sempitkah kita dlm menghargai budaya rekan kita ?" kata netizen.

"Saya yakin tentu jaksa punya etika dlm berbahasa diforum rapat, sesekali melontarkan bahasa daerahnya menurut saya ga jadi masalah. Jokowi saja dlm forum internasional pake bahasa Indonesia, baca teks lagi. Kamu benci Sunda @arteriadahlan?" begitu tanggapan warganet.***

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x