Mesin Molekuler BRIN Memburu Varian Baru Covid-19, Semoga Berikan Kontribusi

- 19 Januari 2022, 17:08 WIB
Periset BRIN menguji RT-LAMP.
Periset BRIN menguji RT-LAMP. /Dok. BRIN

Dalam khazanah alkes pendeteksi Covid-19, mesin model RT-Lamp ini tergolong sebagai nucleic acid amplification test (NAAT).

Mesin reverse transcription polymerase chain reaction (RT-PCR) juga termasuk dalam golongan NAAT.

Sejauh ini, RT-PCR (biasa disebut PCR saja) diakui menorehkan presisi yang lebih tinggi dibanding mesin NAAT yang lain. Namun Dr Tjandrawati Mozef, ahli biokimia BRIN dan motor perancangan mesin itu, mengatakan bahwa Qi-Lamp-O adalah alternatif dari RT-PCR.

“Keunggulan RT-LAMP dari RT-PCR, adalah harganya lebih ringan, harga kit-nya juga lebih murah, lebih cepat hasilnya bisa ketahui dan akurasinya cukup tinggi,” ujarnya. Dalam tempo 1 jam, Qi-Lamp-O bisa menunjukkan hasilnya.

Sebagai alat deteksi, menurut Tjandrawati, Qi-Lamp-O buatan BRIN ini sangat cermat.

Dalam pengujian, spesimen yang mengandung koloni Covid-19 tak akan lolos dari endusannya. “Termasuk varian Delta dan Omicron bisa terdeteksi,’’ tandasnya.

Karena reputasinya itu, menurut Tjandrawati, piranti berbasis RT-Lamp itu telah disetarakan dengan RT-PCR di Belanda dan Spanyol, yang boleh dijadikan alat diagnostik bagi para dokter.

Baca Juga: Sebut Arteria Dahlan Jakartasentris, Dedi Mulyadi: Tidak Mengerti Peradaban ...

Tjandrawati belum memasang target Qi-Lamp-O itu menjadi alat diagnosis. Namun, katanya, untuk alat skrining, terkait tracing, testing, dan treatment (3T) alat itu sangat memadai.

Dunia medis mengakui, piranti berplatform RT-Lamp lebih bisa diandalkan ketimbang test-kit antigen, tes serologis antibodi, atau e-nose (elektronik nose).

Halaman:

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah