Network
GALAMEDIA - Pelaksana Tugas Wali Kota Cimahi, Ngatiyana meresmikan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpusat (SPALD-T) di RW 03 Kelurahan Baros, Kecamatan Cimahi Tengah, Minggu 23 Januari 2022.
"Semoga sanitasi berbasis masyarakat (sanimas) yang dibangun ini, benar-benar bermanfaat dan dimanfaatkan secara optimal oleh warga, terutama untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat dan lingkungan. Bagaimanapun hadirnya fasilitas sanitasi ini akan memberi dampak positif bagi kehidupan masyarakat," ujar Ngatiyana.
Namun yang lebih penting, kata Ngatiyana, adalah membangun perilaku sehat dan pola pikir lebih maju, sebagai modal dalam meningkatkan kesejahteraan, sekaligus menambah semarak upaya pemeliharaan lingkungan dalam rangka menciptakan suasana kehidupan yang lebih sehat.
Baca Juga: Tradisi Mengikat Kaki Semakin Kecil Semakin Cantik
Dijelaskan Ngatiyana, terdapat 7 lokasi yang berada di 5 kelurahan yang melaksanakan program pembangunan SPALD-T sanimas yakni, Kelurahan Cipageran (1 lokasi), Kelurahan Cibabat (1 lokasi), Kelurahan Baros (2 lokasi), Kelurahan Leuwigajah (1 lokasi), dan Kelurahan Melong (1 lokasi).
"Program pembangunan SPALD-T menggunakan dana alokasi khusus (DAK) bidang sanitasi tahun anggaran 2021, untuk membangun IPAL dan sambungan rumah sebanyak 60-70 yang menghabiskan dana sebesar Rp 480.500.000 untuk setiap lokasi," katanya.
Menurut Ngatiyana, kegiatan pembangunan sanimas ini dilaksanakan untuk mendukung tema penurunan angka kematian ibu dan stunting, serta penanggulangan kemiskinan dengan arah kebijakan, mendukung terwujudnya layanan sanitasi yang berkelanjutan, serta dukungan dalam pemenuhan standar pelayanan minimal (SPM) air limbah.
Baca Juga: Dinilai Membuat Ikan Gila dan Cepat Mati, Prancis Stop Jual Akuarium Bundar
"Selain itu untuk mendukung percepatan pembangunan sanitasi, melalui peningkatan akses layanan sanitasi di Kota Cimahi, program percepatan penurunan kematian ibu dan stunting, serta penanggulangan kemiskinan akibat dampak pandemi covid 19," unjarnya.
Lebih jauh dikatakan Ngatiyana, program kegiatan pembangunan sanimas dilaksanakan secara swakelola, oleh kelompok masyarakat yang biasa disebut sanitasi berbasis masyarakat (sanimas).
