Seperti diketahui sejak 12 Januari 2022, pemerintah menggalakan vaksinasi booster dengan syarat bagi mereka yang berusia di atas 18 tahun ke atas.
Dari target 21 juta vaksinasi booster, pemerintah memprioritaskan diberikan kepada lansia.
Siti Fadilah menilai vaksinasi booster tidak akan menghalangi Omicron untuk menyebar di kalangan masyarakat.
Baca Juga: Sebut Prajurit TNI Harus Jadi Petarung, KSAD Jenderal Dudung Abdurachman: Kalau Diadu Jangan Kalahan
Hal itu didasarkan dari angka tertinggi penderita Omicron berasal dari Amerika Serikat dan Inggris.
"Mereka itu sudah melakukan booster dengan capaian tertinggi. Tapi di Amerika itu yang kena Omicron sudah di atas 1 juta, tapi enggak ada yang mati," katanya.
Kondisi berbeda, lanjut dia, terjadi di negara yang baru vaksinasi pertama di bawah 10 persen. " Tetep mereka paling bawah, kalah sama AS dan UK (Inggris) yang berada di atas," ujarnya.
Sehubungan hal itu, ia menilai warga tak perlu risau dengan potensi penyebaran Omicron. Namun tetap mematuhi protokol kesehatan.
"Apalagi kabarnya bakal ada varian baru, ya jangan takut. Tetap patuh sama Prokes saja," tandasnya.
Baca Juga: 3 Rekomendasi Wisata Danau di Jawa Barat untuk Healing di Akhir Pekan