"Radikalisme destruktif mmg hrs dicegah, namun menempatkan Islam, muslim, masjid, ponpes selalu sbg pihak tertuduh juga kurang bijaksana," tandasnya.
Sebelumnya, diketahui Brigjen Umar Effendi menyampaikan rencana tersebut dalam acara Optimalisasi Islam Wasathiyah dalam Mencegah Ekstremisme dan Terorisme yang digelar Majelis Ulama Indonesia (MUI) pada Rabu, 26 Januari 2022.
“Kemarin kita juga sepakat dalam diskusi mapping (pemetaan) masjid, Pak. Mohon maaf,” kata Umar di acara itu yang ditayangkan di kanal Youtube Official TV MUI secara langsung.
“Masjid warnanya macam-macam ada yang hijau, ada yang keras, ada yang semi keras dan sebagainya. Ini jadi perhatian kita semua,” kata Umar.
Umar Effendi mengatakan, perkembangan paham ekstremisme dan radikalisme di Indonesia tidak lepas dari perkembangan situasi di global dan regional.
"Salah satunya kondisi di Afghanistan di mana kemenangan Taliban dianggap sebagai kemenangan umat Islam yang secara langsung maupun tidak, berpotensi menimbulkan simpati dari kelompok radikal termasuk di Indonesia," katanya.***