Pendorong Gerobak PKL Malioboro Geruduk Kantor Pemkot Yogyakarta, Minta Pemerintah Carikan Solusi Penghasilan

- 7 Februari 2022, 18:46 WIB
Suasana kawasan Malioboro Jogja di malam hari
Suasana kawasan Malioboro Jogja di malam hari /KabarJoglosemar/Tedy Kartyadi
GALAMEDIA - Puluhan pendorong gerobak Pedagang Kaki Lima (PKL) Malioboro tiba-tiba menggeruduk Kantor Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta pada hari ini Senin, 7 Februari 2022.
 
Para pendorong gerobak PKL Malioboro ini datang ke Kantor Pemkot Yogyakarta untuk meminta pemerintah daerah Yogyakarta mencarikan solusi mengenai penghasilan mereka.
 
Ketua Paguyuban Pendorong Gerobak Malioboro, Kuwat Suparjono menyatakan, dirinya bersama rekan-rekannya datang ke Kantor Pemkot Yogyakarta untuk menyampaikan harapan agar pemerintah daerah bisa mencarikan solusi agar para pendorong gerobak PKL Malioboro tidak kehilangan penghasilan.
 
 
"Selama belasan bahkan puluhan tahun, kami benar-benar mengandalkan pendapatan dari mendorong gerobak PKL Malioboro," ucapnya seperti dilansir Galamedia dari Antara.
 
Kuwat mengatakan, penataan PKL Malioboro yang dilakukan Pemkot Yogyakarta menyebabkan 54 anggota Paguyuban Pendorong Gerobak PKL Malioboro kehilangan mata pencaharian.
 
Sebanyak 54 angota Paguyuban Pendorong Gerobak PKL Malioboro ini tidak sempat mencari pekerjaan lain di luar pekerjaan mendorong gerobak.
 
 
Dilanjutkan Kuwat, anggota Paguyuban Pendorong Gerobak PKL Malioboro masih bisa mencari pekerjaan di Teras Malioboro 2 dengan membantu PKL memasukkan barang dagangan ke lokasi penataan atau sekadar membantu PKL membeli makanan.
 
"Kadang sehari dapat Rp20.000 atau Rp50.000. Tidak pasti, tetapi kami tetap syukuri," ungkapnya.
 
Kendati begitu, pekerjaan tersebut dimungkinkan akan hilang jika seluruh dagangan PKL Malioboro sudah tertata dengan baik.
 
 
Kuwat dan puluhan pendorong gerobak PKL Malioboro berharap agar Pemkot Yogyakarta bisa memfasilitasi lapak untuk berjualan di Teras Malioboro 1 atau Teras Malioboro 2.
 
"Atau pekerjaan lain yang bisa kami kerjakan, yang penting kami tidak dilupakan," ujarnya.
 
Asisten Sekda Bidang Administrasi Umum Pemkot Yogyakarta, Kris Sardjono Sutedjo menyebut pihaknya menerima masukan yang disampaikan pendorong gerobak dan akan menyampaikannya ke Pemerintah DIY.
 
 
"Kami tidak bisa membuat kebijakan sepihak. Harus dikomunikasikan dengan Pemerintah DIY," ucapnya.
 
Kris mengataka, sudah ada beberapa pilihan yang disiapkan untuk pemberdayaan pendorong gerobak PKL Malioboro, namun belum mengerucut ke salah satu pilihan. 
 
"Secepatnya, kami komunikasikan dengan Pemerintah DIY," katanya.
 
Sementara itu, Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti memastikan akan mendata seluruh pendorong gerobak PKL di Malioboro karena selama ini menjadi bagian dari penunjang kawasan wisata andalan Yogyakarta.
 
 
"Akan diberdayakan. Tetapi, didata dulu. Tentunya, yang masuk pendataan adalah pendorong yang memang ada di sana. Tidak lalu mengaku-aku menjadi pendorong," pungkasnya.***
 
 

Editor: Dicky Mawardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x