Heboh Aparat Polisi Serbu Desa Wadas, Ganjar Pranowo: Tak Perlu Ditakuti, Tak Akan Ada Kekerasan

- 8 Februari 2022, 21:54 WIB
Ratusan personil Brimob berkumpul di Polres Purworejo, dan mendirikan beberapa tenda di dekat pintu masuk Desa Wadas.
Ratusan personil Brimob berkumpul di Polres Purworejo, dan mendirikan beberapa tenda di dekat pintu masuk Desa Wadas. /twitter/@GreenpeaceID


GALAMEDIA - Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah melakukan pengukuran lahan tambang di Desa Wadas, Kecamatan Bener untuk pembangunan Bendungan Bener.

Pengukuran lahan tersebut berujung ricuh karena mendapat penolakan warga setempat.

Pengukuran lahan awalnya berjalan dengan lancar, namun kemudian ricuh setelah warga setempat menolak proses penggusuran dan menggelar aksi.

Terdapat warga ditemukan membawa senjata tajam sehinga diamankan aparat kepolisian.

Polisi juga mengamankan puluhan orang yang dianggap sebagai pemicu kericuhan ikut diangkut ke Mapolres Purworejo.

Kepala Divisi Penelitian Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Yogyakarta, Era Hareva Pasarua mengatakan menyebutkan sekitar 40 warga Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo diangkut ke Polsek Bener.

Beberapa di antaranya bahkan masih di bawah umur.

Peristiwa tersebut menjadi sorotan publik di jagat maya. Beberapa diantaranya menyeret nama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Baca Juga: Penganggaran Formula E Dibongkar, DPRD Beberkan ke KPK, Prasetyo: Ada Apa Sih Kok Dipaksakan?

"Tersingkap wajah asli Ganjar yg selama ini dicitrakan merakyat ternyata berhati bengis..," ujar Eko Widodo yang mengatas namakan Jubir Nurani melalui akun Twitter @ekowboy2, yang dicuit ulang pegiat media sosial Muhammad Said Didu.

"77 DPR & 120 DPRD Jawa Tengah bungkam, Demokrasi & keadilan sudah mati di negeri ini!! #WadasMelawan," ujarnya.

Politisi Partai Demokrat Hinca Pandjaitan pun meminta agar aparat Polda Jateng bisa memperbaiki diri.

"Apa yg terjadi di Wadas hari ini perlu menjadi atensi. @poldajateng_
perlu sadar bahwa menjadikan SDM Polri yg humanis dlm menangani konflik adalah bagian Program Polri Presisi," ujarnya melalui @hincapandjaitan.

Ia pun meminta agar anggota Komisi III DPR RI bisa segera terjun ke lokasi untuk mengatahui kasus yang terjadi sebenarnya.

"Saya minta teman" Komisi III untuk segera Kunspek ke lokasi, utk mengawasi apa yg sebenarnya terjadi," ujarnya.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo merespons ribuan aparat kepolisian menyerbu Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo.

Ganjar membenarkan bila ada kegiatan pengukuran yang dilakukan di Desa Wadas tersebut. Namun Ganjar membela aparat dengan mengatakan bahwa polisi yang datang tak lepas dari menjaga situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas).

Atas dasar itu, Ganjar pun meminta warga tidak menyikapi serbuan aparat polisi secara berlebihan. Ganjar mengklaim semua akan berjalan aman dan kondusif.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo merespons ribuan aparat kepolisian menyerbu Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo.

Baca Juga: Tegur Kapolda Jateng dan Ganjar Pranowo Soal Kasus Wadas, Alissa Wahid: Benar-benar Rakyat Dianggap Kecil

Ganjar membenarkan bila ada kegiatan pengukuran yang dilakukan di Desa Wadas tersebut.

Namun Ganjar membela aparat dengan mengatakan bahwa polisi yang datang tak lepas dari menjaga situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas).

Atas dasar itu, Ganjar pun meminta warga tidak menyikapi serbuan aparat polisi secara berlebihan. Ganjar mengklaim semua akan berjalan aman dan kondusif.

"Iya ada pengukuran, hanya pengukuran saja kok, tidak perlu ditakuti, tidak akan ada kekerasan," ungkap Ganjar.

Polisi membenarkan telah mengamankan puluhan orang yang dianggap sebagai pemicu kericuhan ikut diangkut ke Mapolres Purworejo.

"Kalau untuk yang tadi bawa senjata tajam diamankan untuk digali keterangannya untuk diambil keterangannya, kenapa datang ke lokasi ini dengan membawa senjata tajam. Yang kita amankan ada sekitar 20 orang," ujar Wakapolda Jateng, Brigjen Pol Abiyoso Seno Aji.

Ia mengatakan, hingga saat ini belum bisa memastikan apakah yang diamankan tersebut semuanya merupakan warga Desa Wadas.

Hingga saat ini petugas masih melakukan pemeriksaan lebih lanjut.

"Belum diketahui, dari hasil pendalaman penyelidikan baru bisa kita sampaikan," imbuhnya.

Rencananya, pengukuran akan dilakukan selama 3 hari sejak hari ini. Adapun jumlah bidang yang diukur sekitar 450 bidang.

Pihak BPN membagi 10 tim dalam setiap proses pengukuran.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah