Network
GALAMEDIA - Pengeroyokan wasit kembali terjadi di pertandingan Liga 3 mempertemukan NZR Sumbersari vs Farmel FC, Rabu 9 Februari 2022.
Wasit yang memimpin pertandingan dikejar-kejar oleh dan dikeroyok para pemain NZR Sumbersari, beberapa saat setelah peluit panjang berakhir.
Aksi pengeroyokan wasit tersebut tak hanya dilakukan oleh pemain, namun official tim NZR Sumbersari juga kedapatan ikut menghajar sang pengadil lapangan.
Bahkan aksi pengeroyokan itu sempat tertangkap kamera dan seketika videonya beredar di media sosial, sebab diunggah oleh akun Instagram @pengamatsepakbola.
Terlihat dari video tersebut, tampak sejumlah polisi yang berjaga di pertandingan tersebut berlari menghentikan aksi pengeroyokan.
Beberapa di antaranya bahkan terlibat pertikaian dengan official dari klub NZR Sumbersari.
Sementara polisi yang lainnya, tampak mengamankan mencoba wasit dari amukan para pemain NZR Sumbersari.
Akun Pengamat Sepakbola, mengatakan bahwa aksi pengeroyokan itu terjadi lantaran para pemain NZR Sumbersari tak terima dengan keputusan wasit.
Diketahui wasit memberikan hadiah penalti untuk Farmel FC di menit-menit akhir babak kedua, sehingga para pemain NZR Sumbersari melakukan protes.
Pertandingan pun sempat tertunda 10 menit, dan berlanjut dengan tambahan waktu 5 menit.
Sayang, saat wasit meniup peluit panjang, para pemain dan official NZR Sumbersari tersulut emosi dan langsung mengeroyok wasit.
"Wasit dihajar para pemain NZR Sumbersari usai pertandingan karena mereka tidak terima mendapat penalti di menit akhir, pertandingan terhenti 10 menit, namun perpanjangan waktu hanya 5 menit, lalu saat NZR menyerang di menit akhir wasit meniup peluit akhir," tulis keterangan akun @pengamatsepakbola, dikutip Galamedia, Kamis 10 Februari 2022.
"Usai peluit panjang, para pemain NZR tersulut emosi dan terjadilah aksi seperti ini," tegasnya.
Sebagai informasi, laga yang digelar di Stadion Gajayana, Malang tersebut, berakhir imbang dengan skor 1-1.
Sementara itu, aksi pengeroyokan itu pun tak luput dari perhatian netizen yang ramai-ramai mengecam tindakan para pemain dan official NZR Sumbersari.
Baca Juga: Medina Zein Tak Ingin Beberkan Wanita Yang Diduga Selingkuhan Lukman Azhari: Gak Mau Kasih Panggung
Netizen meminta para pemain yang melakukan tindakan kekerasan agar dipidanakan, sebab sudah mencederai nilai fair play.
Namun ada juga netizen yang menyarankan agar Liga 3 menjual tiket dengan harga mahal dari gelaran Liga 1.
Penyebabnya tak lain karena di Liga 3 masih banyak terjadi kasus-kasus kericuhan hingga berujung pengeroyokan wasit.
Netizen menganggap Liga 3 lebih sering menampilkan pertunjukan usai laga berakhir, sehingga kompetisi kasta ketiga itu harus menjual tiket lebih mahal.
Baca Juga: Jerry Massie: Penyingkiran Tenaga Kerja Indonesia Sudah Lama Terjadi Sejak Jokowi Berkuasa
Berikut komentar netizen yang dirangkum Galamedia dari akun @pengamatsepakbola.
"Pssi ngak becus bet ngurus sansi ginian," kata @rezaandifahlevyy.
"Bubarkan liga 3, dilebur saja ke UFC," tulis @hendrairawan.
"Pidanakan setuju gk sii, khusus di indo aja dah ," terang @rudi_pra.
"Wuih mantap Kungfu United FC," kata @garudafanspage,
Baca Juga: Makanan yang Dapat Meluruhkan Batu Ginjal Menurut dr. Ema, Bahkan Ada di Kebun Atau Selokan
"Pemain yang nyerang wasit bisa dihukum seumur hidup gak bisa maen bola profesional gak sih? ," tulis @____snjyafby.
"Musti kasi sanski PENJARA KE PEMAIN2NYA atau sanksi BANNED KLUB NYA SELAMA 5TH GA BOLE ikut kompetisi di liga indonesia biar JERA," terang @boris.kho.
"Tiket pertandingan liga 3 harusnya lebih mahal, karena lebih seru. Masih ada pertunjukan usai laga," pungkas @indrajaya23.***
