Mendag Lutfi memaparkan, harga kedelai per gantang naik menjadi US$ 18, di mana sebelumnya hanya US$ 12.
Selain dari dampak cuaca buruk El Nina di Argentina dan wilayah Amerika Selatan, naiknya harga kedelai diyakini dipengaruhi oleh kebutuhan besar di China.
Dia menyatakan bahwa baru-baru ini, ada lima miliar babi baru yang semua pakannya adalah kedelai di China.
“Di China itu, awalnya peternakan babi di sana tidak makan kedelai, tapi sekarang makan kedelai. Apalagi baru-baru ini ada lima miliar babi di peternakan China itu makan kedelai,” jelasnya.
Baca Juga: SERENTAK! Proyek Besar di KBB Mulai Dikerjakan 22 Februari 2022
Mendag Lutfi menuturkan, saat ini pihaknya sementara menyiapkan mitigasi dari melambungnya harga kedelai secara nasional.
"Sekarang ini kami sedang menyiapkan mitigasinya dan kesempatan pertama minggu depan akan kami umumkan kebijakannya seperti apa,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Mendag Lutfi menyampaikan kebutuhan kedelai dalam negeri setiap tahunnya adalah 3 juta ton, sementara budi daya dan suplai kedelai dalam negeri hanya mampu 500 hingga 750 ton per tahunnya. ***