Motif Serangan Terungkap, AS Sebut Rusia Akan Gulingkan Pemerintahan Ukraina

- 25 Februari 2022, 10:40 WIB
Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden melalui Departemen Luar Negeri AS meminta agar seluruh warga negaranya yang ada di Ukraina untuk segera meninggalkan negara tersebut.
Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden melalui Departemen Luar Negeri AS meminta agar seluruh warga negaranya yang ada di Ukraina untuk segera meninggalkan negara tersebut. /Reuters/Jonathan Ernst/

GALAMEDIA - Pertempuran mencekam antara Rusia dan Ukraina masih terus berkecamuk hingga hari ini.

Perang yang meletus akibat seruan Presiden Rusia Vladimir Putin terkait operasi militer di Ukraina itu mendapat atensi para pemimpin dunia.

Rusia kini menghadapi berbagai sanksi dari aliansi dan pemimpin dunia akibat keputusannya menginvasi Ukraina.

Baca Juga: Elektabilitas Naik, Demokrat Bilang Rakyat Rindu dengan Era SBY: Itulah Faktanya

Terkini, seorang pejabat Amerika Serikat mengungkapkan motif serangan Rusia yang kini disebut telah memasuki Ibu Kota Ukraina, Kyiv itu bermaksud menggulingkan pemerintahan.

Hal itu terlihat dari indikasi serangan yang dilancarkan dari tiga sumbu penting di wilayang Ukraina.

"Indikasi yang kami lihat sejauh ini, hanya dalam waktu pertama, bahkan tidak 12 jam, sesuai dengan penilaian kami sebelumnya, itu akan menjadi tujuannya: untuk memenggal pemerintah ini," kata pejabat yang enggan disebut namanya dikutip Galamedia dari Al Jazeera Jumat, 25 Februari 2022.

Baca Juga: Perang Rusia-Ukraina Memanas, Amerika Serikat Beri Sanksi Tegas! Stop Ekspor Peralatan Militer

Pejabat itu menyebutkan bahwa invasi Rusia yang kini sudah memorak-porandakan fasilitas utama militer Rusia itu baru tahap awal.

"Kami tidak percaya dia telah melakukan hampir sebagian besar kekuatan yang dia miliki untuknya," katanya.

Sementara itu, sanksi kini terus diberikan kepada Rusia di bawah kepemimpinan Putin untuk menekan serangan.

Sanksi tersebut salah satunya dijatuhkan Uni Eropa (UE) baru-baru ini.

Baca Juga: Pemerintah Pastikan Stok Daging Aman hingga Ramadhan

UE kini bersepakat untuk menjatuhkan sanksi atas Rusia dengan menargetkan 70 persen pasar perbankan Rusia.

Seperti diungkap Ketua Komisi UE, Ursula von der Leyen, sanksi itu juga akan menyasar sektor pertahanan.

"Paket sanksi besar-besaran dan ditargetkan yang disetujui malam ini menunjukkan betapa bersatunya Uni Eropa. Pertama, paket ini mencakup sanksi keuangan, menargetkan 70% dari pasar perbankan Rusia dan perusahaan milik negara utama, termasuk di bidang pertahanan," katanya.

Baca Juga: Gempa 6,2 Magnitudo Guncang Pasaman Barat, Terasa hingga Malaysia

Sanksi serupa juga telah ditegaskan oleh Presiden Amerika Serikat Joe Biden.

"Putin adalah agresor, Putin memilih perang ini, dan sekarang dia dan negaranya akan menanggung konsekuensinya," kata Biden.

"Itu berarti setiap aset yang mereka miliki di Amerika akan dibekukan," tegasnya.***

Editor: Mia Fahrani

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x