Network
GALAMEDIA - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengklaim dirinya menjadi target nomor satu Presiden Rusia Vladimir Putin.
Pasukan pembunuh Rusia bahkan disebutnya telah berada di ibu kota Kiev.
Tak hanya dirinya, regu pemburu Chechnya beroperasi dengan berbekal daftar pejabat Ukraina yang menjadi sasaran untuk ditangkap atau dibunuh.
Baca Juga: Bacakan Nominasi TikTok Awards 2022, Kompaknya Lyodra dan Riza Syah Pakai Busana Berwarna Pink
Dikutip dari DailyMail, Jumat 25 Februari 2022, Zelensky (44) berbicara dalam tayangan nasional Kamis malam di akhir hari pertama invasi Rusia ke negaranya.
Mantan komedian TV itu bersikeras dirinya akan tetap bertahan di Kyiv dan meminta rakyat Ukraina tetap kuat.
Zelensky mengatakan dirinya berbicara dari Kyiv tapi dari latar di mana siaran dilakukan, tampaknya kini berada di sebuah bunker rahasia.
Baca Juga: Lepas Status Janda, Mantan Istri Kiwil Rohimah Ali Menikah dengan Pria Asal Turki, Netizen Ikut Terharu
"Saya tahu banyak informasi keliru dan rumor yang tersebar luas saat ini," katanya.
"Saya diklaim telah meninggalkan Kyiv. Saya tetap berada di ibu kota, saya tinggal bersama orang-orang saya," katanya.
Zelensky mengatakan keluarganya juga tetap di Ukraina. Termasuk istrinya Oleana (44), seorang arsitek dan penulis skenario dan dua anak mereka Aleksandra (17) dan Kiril (9).
Baca Juga: Jennie BLACKPINK Ceritakan Memar di Tangannya: Saya Terdorong ke Dinding dan Berlari Sekuat Tenaga
"Keluarga saya bukan pengkhianat, tetapi warga negara Ukraina," katanya, seraya menambahkan bahwa dirinya tidak dapat mengungkapkan lokasinya sekarang.
"Menurut informasi, musuh menjadikan saya target nomor satu. Keluarga saya terget kedua."
"Mereka ingin menghancurkan Ukraina secara politik dengan menghancurkan Kepala Negara."
Zelensky mengatakan pihaknya yakin pasukan khusus Rusia sudah berada di ibu kota.
Baca Juga: Sumatera Barat Sudah 10 Kali Diguncang Gempa Merusak, Paling Besar Terjadi Tahun 1995
"Kami juga mendapat informasi bahwa kelompok sabotase musuh telah memasuki Kyiv," katanya.
"Itulah mengapa saya mendesak warga Kyiv: hati-hati, ikuti aturan jam malam. Saya tetap berada di pemerintahan bersama dengan semua orang yang diperlukan."
Dikatakan bahwa regu pemburu pasukan khusus Chechnya telah ‘dilepaskan’ di Ukraina untuk menahan atau membunuh pejabat Ukraina tertentu.
Baca Juga: Dibuka Penampilan Happy Asmara dan Betrand Putra Onsu, Meriahnya Malam Penghargaan TikTok Award Indonesia
Pasukan pembunuh diduga berada di kawasan hutan Ukraina dan setiap tentara dilaporkan mendapat setumpuk kartu khusus dengan foto dan deskripsi pejabat Ukraina.
Demikian laporan saluran Telegram Moskow yang memiliki tautan ke lembaga keamanan.
Komite Investigasi Rusia telah mengidentifikasi pejabat dan petugas keamanan tertentu yang dicurigai melakukan 'kejahatan', tambah laporan yang sama.
Baca Juga: Mengaku Nyaris Wafat, Mahathir Mohammad Kembali Sehat! Prihatin Masih Banyak Orang Melayu yang Masih Miskin
Diyakini ada perintah untuk membunuh jika mereka yang ada dalam daftar buronan tidak dapat ditahan, dengan spekulasi bahwa mereka yang diidentifikasi oleh Moskow sebagai Nazi juga akan masuk dalam daftar buruan.
Putin mengatakan tujuan utama dari invasi ke Ukraina adalah untuk 'de-Nazi-fikasi' negara itu.
TV pemerintah di Chechnya melaporkan Ramzan Kadyrov, pemimpin republik dan sekutu dekat Putin, telah mengunjungi pasukannya di Ukraina.
Baca Juga: Dibuka Penampilan Happy Asmara dan Betrand Putra Onsu, Meriahnya Malam Penghargaan TikTok Award Indonesia
Pasukan Chechnya berasal dari batalion selatan Pengawal Federal, yang berbasis di Chechnya.
Kadyrov kemarin bertemu Viktor Zolotov, direktur Pengawal Nasional Federal dan Panglima Pasukan Pengawal Nasional Rusia, sekutu dekat Putin lainnya.***
