Mengenal Sejarah Hari Raya Nyepi dan Fakta Menarik di Baliknya

- 1 Maret 2022, 13:20 WIB
Hari Raya Nyepi//Instagram.com/tarinaminusta
Hari Raya Nyepi//Instagram.com/tarinaminusta /

Baca Juga: Fakta Brutal Wagner Group, Tentara Bayaran Haus Darah yang Disewa Putin untuk Membunuh Presiden Ukraina

- Upacara Buta Yadnya

Satu hari sebelum Nyepi yaitu pada 'tilem sasih kesanga' (bulan mati ke-9), seluruh umat Hindu melaksanakan upacara Buta Yadnya.

Makna dari upacara Buta Yadnya ini ditujukan kepada Sang Buta Raja, Buta Kala dan Batara Kala, dengan memohon supaya mereka tidak mengganggu umat. Dikalangan masyarakat Hindu, Buta Kala dianggap akan menimbulkan penyakit, malapetaka, dan kematian.

Saat upacara Bhuta Yadnya, seluruh masyarakat dari segala tingkatan akan mengambil salah satu caru (semacam sesajian) menurut kemampuannya.

- Ngerupuk/Pengerupukan (Pawai Ogoh-ogoh)

Prosesi tawur atau pecaruan biasanya diikuti oleh upacara pengerupukan (ngerupuk). Dibagian ini, umat Hindu akan melakukan beberapa ritual.

Di antaranya adalah menyebar nasi tawur, mengobori rumah dan seluruh pekarangan, menyemburi rumah dan pekarangan dengan mesiu, serta memukul benda-benda apa saja (biasanya kentongan) hingga bersuara ramai/gaduh.

Baca Juga: Puluhan Pencuri Kendaraan Bermotor Diciduk Jajaran Polrestabes Bandung

Tahapan ini dilakukan untuk mengusir Buta Kala dari rumah, pekarangan, dan lingkungan sekitar. Di Bali, pengerupukan biasa dimeriahkan dengan pawai ogoh-ogoh.

Ogoh-ogoh merupakan perwujudan Bhuta Kala yang diarak keliling desa dan kemudian dibakar di atas api unggun. Tujuannya sama yaitu untuk mengusir Buta Kala dari lingkungan sekitar. Biasanya, ogoh-ogoh digambarkan berupa boneka raksasa yang terbuat dari kertas dan bambu.

- Hari Raya Nyepi

Pada hari ini, suasana akan terasa seperti kota mati. Tidak ada kesibukan aktivitas pada umumnya. Di hari ini, umat Hindu akan melaksanakan 'Catur Brata' Penyepian.

Catur Brata Penyepian meliputi 3 aturan Hari Raya Nyepi, yakni amati geni (tidak menyalakan api), amati karya (tidak bekerja), dan amati lelanguan (tidak berfoya-foya).

- Dharma Santi

Pada hari ini, Tahun Baru Nyepi sudah memasuki hari kedua. Umat Hindu akan melakukan Dharma Santi (silaturahmi), dari siang hingga sore hari.

Dharma Santi dilakukan dengan keluarga besar dan tetangga, mengucap syukur dan saling maaf memaafkan (ksama) satu sama lain untuk memulai lembaran tahun baru yang bersih.

Karena itu, setiap manusia hendaknya saling menyayangi satu dengan yang lain, memaafkan segala kesalahan dan kekeliruan, serta hidup damai dan rukun.

Baca Juga: Kriss Hatta Mengaku Pernah Jadi Sopir Taksi Online Hingga Relakan Mobil demi Kebutuhan Sehari-hari

Untuk kamu yang sedang berlibur di Bali sampai hari raya Nyepi tiba, atau jika kamu memiliki beberapa tetangga yang beragama Hindu alangkah baiknya jika hari raya Nyepi tiba untuk bisa ikut menghormati mereka dalam memperingati hari raya keagamaannya dengan mengurangi kebisingan dan juga ikut mengucapkan selamat hari raya Nyepi keesokan harinya.***

Halaman:

Editor: Mia Fahrani

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah