Aksi Nyata Australia, Sumbang Dana Ratusan Miliar dan Segera Kirim Senjata Mematikan ke Ukraina

- 2 Maret 2022, 14:56 WIB
Monument Kemerdekaan dan Bendera Ukraina. /Reuters/Valentyn Ogirenko
Monument Kemerdekaan dan Bendera Ukraina. /Reuters/Valentyn Ogirenko /

GALAMEDIA - Beberapa waktu lalu sejumlah negara di dunia sempat memberikan hukuman sanksi kepada Rusia atas serangan terhadap Ukraina.

Hal ini dikarenakan, Rusia kian brutal membombardir Ukraina yang terjadi hampir sepekan lamanya.

Terbaru, Presiden Rusia, Vladimir Putin belum lama ini memerintahkan pasukan militernya menyiapkan sistem pertahanan senjata nuklir.

Baca Juga: Akselerasi Program, KASN Sarankan Pemkot Bandung Evaluasi dan Uji Kompetensi JPT Pratama

Pasalnya, pemerintah Rusia mengaku diancam oleh sejumlah negara barat, khususnya NATO.

Oleh karena itu, selaku Presiden Rusia, Vladimir Putin sendiri telah memanggil menteri pertahanan, Sergei Shoigu, dan kepala staf umum angkatan bersenjata Rusia, Valery Gerasimov.

Perlu diketahui, NATO dengan tegas mengecam keras tindakan invasi Rusia terhadap Ukraina yang diumumkan Putin pada 24 Februari lalu.

Baca Juga: Ganti Kebijakan BPNT dari Non Tunai Jadi Uang Tunai, Ada KPM yang Menggunakan Buat Bayar Utang ke Bank Emok

Lebih jauh, Putin kemudian meminta kedua pemegang komando militer tersebut untuk menyiapkan apa yang ia sebut Mode "Pertempuran Khusus".

Adapun salah satu negara yang turut mendukung Ukraina ialah, Australia.

Tak tanggung-tanggung, Australia melalui Perdana Menteri Australia, Scott Morrison menegaskan, negaranya siap menyumbang dana sampai 70 juta Dolar Australia atau sekitar Rp 729 miliar bagi Ukraina untuk pengadaan senjata mematikan, termasuk rudal dan amunisi.

Baca Juga: Diplomat dari 22 Negara Minta Dukungan Pakistan untuk Mengutuk Agresi Rusia Ke Ukraina

Sebelumnya, Australia sendiri sempat mengatakan hanya akan mendanai bantuan teknis militer.

Namun karena serangan Rusia yang belum kunjung mereda terhadap Ukraina, alhasil Australia kemudian menegaskan akan memberikan pendanaan senjata baru untuk Ukraina masuk ke dalam kategori senjata mematikan.

"Kami sedang membicarakan rudal, kami sedang membicarakan amunisi, kami sedang membicarakan dukungan untuk mereka, untuk membela tanah air mereka sendiri di Ukraina dan kami akan melakukannya melalui koordinasi dengan NATO," ujarnya dilansir Galamedia dari Antara pada Rabu 2 Maret 2022.

Baca Juga: Deklarasi Pembentukan Konsorsium Nasional Pendidikan Nonformal dan Pendidikan Informal

Kabarnya, dikatakan Perdana Menteri Australia, dirinya menyebut akan segera mengirim senjata mematikan tersebut dalam waktu dekat.

Meski begitu, Morrison lantas mengimbau kepada warga negaranya yang berada di Ukraina untuk tidak turut terlibat melawan Rusia.

Tak berhenti disitu, Australia kemudian akan segera menyerahkan bantuan kemanusiaan sebesar 35 juta dolar Australia kepada organisasi internasional yang membantu warga Ukraina melalui penyediaan tempat tinggal, makanan, perawatan medis, air dan pendidikan.

Baca Juga: Hidangan Tradisional Khas Bali yang Selalu Ada Saat Hari Raya Nyepi

Sebelumnya, Presiden Ukraina, Volodymyr Zalensky menyampaikan pidato dihadapan para pemimpin dunia yang tergabung dalam Uni Eropa.

Dalam pidatonya, Zalensky meminta negaranya untuk dibantu dengan harapan selamat dari invansi pasukan Rusia.

"Kami telah membuktikan bahwa setidaknya, kami persis sama dengan Anda," kata Volodymyr Zelensky dlansir Galamedia dari laman Fox News pada Rabu 2 Maret 2022.

Baca Juga: Dinar Candy Batal Bertunangan dengan Ridho Ilahi, Rupanya Begini Alasannya

"Buktikan bahwa kamu bersama kami. Buktikan bahwa kamu tidak akan membiarkan kami pergi. Buktikan bahwa kamu memang orang Eropa,” lanjutnya.

"Hidup akan menang atas kematian, dan terang akan menang atas kegelapan," lanjutnya lagi.

Pidato Presiden Ukraina tersebut sontak disambut dengan tepuk tangan meriah dari para pemimpin negara-negara Uni Eropa.***

Editor: Mia Fahrani

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x