Menurut Ade, pemikiran Gus Yaqut yang pluralis tak disukai oleh sejumlah kelompok Islam.
Itulah mengapa analogi gonggongan anjing dari Gus Yaqut berbuntut sangat panjang.
“Pertama, Gus Yaqut mungkin dibenci tapi dia tetaplah Muslim. Gus Yaqut dibenci karena dia memang dikenal pluralis. Cara pandang keagamaannya mirip dengan Gus Dur. Buat dia, agama seharusnya tidak mengkotak-kotakkan manusia,” ungkapnya.
“Gus Yaqut tetaplah saudara seiman. Dia bukan kafir yang harus diperangi,” imbuhnya.
Oleh karena itu, sudah sejak lama mereka menginginkan Gus Yaqut diganti dan inilah momentum yang ditunggu.
“Sikap semacam itu jelas-jelas membuat marah banyak kubu Islam radikal. Jadi, untuk waktu yang lama sudah ada keinginan sang menteri yang diganti. Apa yang terjadi sekarang adalah momentum yang ditunggu,” terangnya.
Lebih lanjut, Ade mengingatkan kepada seluruh pihak yang hendak menjatuhkan Gus Yaqut akan berhadapan dengan Nahdlatul Ulama (NU).
“Berani mengusik Gus Yaqut adalah sama saja mencari masalah dengan NU,” timpalnya. ***