"Kepanikan menyebar di antara para jamaah ketika penembakan dimulai. Saya berlari untuk menyelamatkan hidup saya," kata seorang pria, yang tidak disebutkan namanya, kepada Reuters di rumah sakit, tempat dia dirawat karena luka-lukanya.
"Tiba-tiba seorang pria masuk dan mulai menembak... Dia menembak banyak orang (dan) kemudian menutup matanya dan meledakkan dirinya. Setelah itu, saya tidak tahu apa yang terjadi," jelasnya.
Sementara sebelumnya, pihak kepolisian mengatakan bahwa pelaku pada awalnya ada dua orang. Keduanya menaiki motor.
Sebelum kejadian bom bunuh diri terjadi, salah satunya pelaku tersebut berhasil dibekukan kemudian ditembak hingga tewas oleh polisi.
Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 5 Maret 2022: Emosinya Memuncak, Papa Surya Datangi Nino dan Menamparnya
Dikabarkan bahwa serangan bom bunuh diri dan aksi penembakkan di Masjid tersebut adalah salah satu yang paling mematikan dalam beberapa tahun terhadap minoritas Syiah Pakistan.
Minoritas Syiah sejak lama menjadi sasaran militan Islam Sunni, termasuk Negara Islam dan Tehreek-e-Taliban Pakistan (TTP), yang juga dikenal sebagai Taliban Pakistan.
Namun, Taliban Pakistan membantah pihaknya terlibat, dan tidak ada kelompok lain yang mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.
Sedikitnya 56 orang tewas dan 200 luka-luka, banyak di antaranya dalam kondisi kritis, kata salah seorang petugas di Rumah Sakit Lady Reading.