Bicara dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, Vladimir Putin Sebut Rusia Tak Akan Stop Perangi Ukraina!

- 6 Maret 2022, 21:10 WIB
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan Presiden Rusia Vladimir Putin. /Sergei Karpukhin/Reuters

 


GALAMEDIA - Rusia memulai operasi militer di Ukraina pada tanggal 24 Februari yang bertujuan untuk demiliterisasi negara itu setelah berminggu-minggu meningkatkan serangan artileri, penembak jitu dan sabotase terhadap Republik Rakyat Donetsk dan Lugansk oleh pasukan Kiev.

Moskow mengakui republik Donbass sebagai negara merdeka pada 21 Februari setelah gagalnya proses perdamaian Minsk.

Operasi militer Rusia di Ukraina untuk mempertahankan Donbass akan dihentikan hanya jika pasukan Ukraina menghentikan permusuhan dan setuju untuk melaksanakan tuntutan Moskow tentang demiliterisasi.

Hal itu diungkapkan Presiden Vladimir Putin kepada mitranya dari Turki Recep Tayyip Erdogan.

"Kesiapan pihak Rusia untuk berdialog dengan pihak berwenang Ukraina dan dengan mitra asing untuk menyelesaikan konflik telah dikonfirmasi," kata Kremlin dalam sebuah pembacaan pada hari Minggu, 6 Maret 2022.

Baca Juga: Keren! Semua Layanan untuk Narapidana di Lapas Sidoarjo Gratis!

"Harapan diungkapkan bahwa selama putaran pembicaraan berikutnya yang direncanakan, perwakilan Ukraina akan menunjukkan pendekatan yang lebih konstruktif yang sepenuhnya mempertimbangkan realitas yang muncul," tambah pernyataan itu.

Putin dikatakan telah menarik perhatian Erdogan pada "kesia-siaan" upaya Kiev untuk menghentikan proses negosiasi, dan telah "menekankan bahwa penangguhan operasi khusus hanya mungkin jika Kiev menghentikan permusuhan dan memenuhi persyaratan terkenal Rusia," yaitu apa yang disebut "demiliterisasi dan denazifikasi Ukraina," dan keadilan terhadap mereka yang bertanggung jawab atas "kejahatan berdarah terhadap warga sipil" di Donbass selama 8 tahun terakhir, seperti yang sebelumnya dicirikan oleh Putin.

Putin juga mengatakan kepada rekannya itu bahwa pasukan Rusia "melakukan segala kemungkinan untuk memastikan keselamatan warga sipil," dengan "serangan tepat" Rusia dikatakan "dilakukan secara eksklusif pada infrastruktur militer."

Halaman:

Editor: Dicky Aditya

Sumber: Sputnik News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x